Wijnaldum Sebut Manajer Liverpool Mirip dengan Van Gaal

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2018, 21:15 WIB
Gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum, berusaha melewati gelandang West Ham, Michail Antonio, pada laga Premier League di Stadion Anfield, Minggu (12/8/2018). Liverpool menang 4-0 atas West Ham. (AP/David Davies)

Jakarta - Georginio Wijnaldum mengungkapkan fakta menarik soal manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Ia menyebut Klopp punya kemiripan dengan eks manajer MU, Louis van Gaal.

Saat ini Wijnaldum terbukti sebagai salah satu pemain terpenting di skuat Liverpool. Dia berkembang pesat di bawah Klopp sebagai salah satu gelandang serbabisa di Liverpool.

Advertisement

Wijnaldum memang bisa bermain di beberapa posisi. Dan pemain seperti itulah yang memang dibutuhkan Klopp untuk menjaga stabilitas kekuatan Liverpool saat beberapa pemain intinya terpaksa absen karena cedera atau kelelahan.

Menurut Wijnaldum, Klopp dan Van Gaal memiliki kemiripan dalam hal mengkritik pemain. Klopp selama ini selalu dikenal sebagai pelatih yang blak-blakan kepada pemainnya.

"Dia [Klopp] sebenarnya cukup mirip dengan Louis van Gaal. Dia juga menuntut banyak hal dari pemain. Rasanya tak selalu mudah ketika pelatih sangat dominan dan bisa melihat segala hal," ungkap Wijnaldum dilansir Tribalfootball.

"Namun mereka hanya punya satu alasan untuk hal itu, yakni untuk membuat Anda jadi lebih baik. Ketika Anda menanamkan itu di pikiran Anda, Anda pasti bisa mengatasinya."

 

2 dari 2 halaman

Sikap Keras

Gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum, berusaha melewati kiper West Ham, Lukasz Fabianski, pada laga Premier League di Stadion Anfield, Minggu (12/8/2018). Liverpool menang 4-0 atas West Ham. (AP/David Davies)

Lebih lanjut, saat Klopp tampak marah pada pemainnya, justru saat itulah Wijnaldum merasa kagum. Klopp adalah salah satu pelatih paling jujur yang pernah dia kenal.

"Terkadang dia [Klopp] bisa bersikap keras dan selalu mengatakan apa yang dia pikirkan. Namun dia jujur dan saya menyukai itu. Dia berkata kesalahan memang jadi bagian sepak bola."

"Sebagai contoh, saya membuat kesalahan melawan Leicester City ketika kami kebobolan. Dia tidak marah karena kesalahan itu, tetapi marah pada reaksi saya setelahnya."

Sumber: Bola.net

 

Berita Terkait