Asisten Pelatih Arema Iba Bintang Persib Sempat Dituduh Terlibat Pengaturan Skor

oleh Iwan Setiawan diperbarui 01 Des 2018, 12:01 WIB
Bek Persib Bandung, Supardi Nasir, saat latihan di Lapangan Lodaya Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/3/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Rumor terjadinya match fixing kembali merebak di sepak bola Indonesia. Setelah banyak kejadian janggal di babak 8 besar Liga 2, merembet ke pentas kompetisi kasta elite Gojek Liga 1 bersama Bukalapak.

Kondisi internal tim papan atas Persib Bandung sempat memanas karena sang pelatih Mario Gomez sempat menuduh pemainnya jadi terlibat pengaturan skor. Salah satunya justru kapten tim mereka, Supardi Nasir.

Advertisement

Terkait persoalan yang sedang memanas, asisten pelatih Arema, Kuncoro ikut merasa prihatin. Baginya, khusus di Liga 1 dia mengamati semua pertandingan pemain sudah berjuang diatas lapangan. Termasuk skuat Arema FC.

“Coba sekarang diamati di Liga 1, setiap pertandingan pemain seperti mati-matian. Apalagi tim yang bersaing untuk lolos dari degradasi. Tapi kalau untuk kasus di Liga 2 atau dibawahnya saya kurang mengikuti,” jelas Kuncoro.

Mantan pemain Timnas Indonesia era 1990-an ini juga menyayangkan jika ada pihak yang main tuduh terkait match fixing di Liga 1. Kuncoro sempat kasihan dengan apa yang menimpa kapten Persib. Karena dia mengenal Supardi sebagai pemain yang religius.

“Saya kasihan dengan Supardi. Pemain religius seperti dia tentu tidak mau uang panas dan tidak barokah. Meski isu pengaturan skor lagi marak, tapi jangan asal menuduh. Lebih baik dicari saja buktinya dulu. Kasihan korbannya kalau asal menuduh,” tegasnya.

Kuncoro pun menilai jika dalam skuat Arema FC saat ini juga tidak ada kecurigaan terkait pengaturan skor. Karena dia percaya semua pemain yang ada tengah bersaing sehat untuk dapat kesempatan bermain. Selain itu Hamka Hamzah dkk juga tentunya ingin memberikan kontibusi bagus agar musim depan tetap dipertahankan.

“Dalam sebuah pertandingan, ada kalanya dimana pemain tampil di bawah performa terbaik. Dan saat itu jangan asal menuduh kalau pemain yang bersangkutan kena suap atau terlibat pengaturan skor. Karena tidak ada pemain yang selalu sempurna dalam semua pertandingan. Tapi pemain juga harus memagari dirinya agar tidak sampai ikut hal seperti itu. Kalau sudah kena, dia tidak akan lama dalam dunia sepak bola,” ujar Kuncoro.