Kritik Wasit, Pelatih PSMS Sebut Arsenal Juga Bakal Kalah kalau Main di Liga 1

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 06 Des 2018, 07:30 WIB
Bek PSMS Medan, Alexandros Tanidis, berusaha mengamankan bola saat melawan PS Tira pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (5/12). PSMS kalah 2-4 dari PS Tira. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Cibinong - Pelatih PSMS Medan, Peter Butler, menyayangkan buruknya kepemimpinan wasit Doni Setia Purnama pada laga melawan PS Tira di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu malam (5/12/2018). Peter Butler tak ragu menyebut tim sekelas Arsenal pun bakal kalah kalau bermain di Liga 1 dengan kepemimpinan wasit yang buruk.

Advertisement

Pada laga tunda pekan ke-25 Liga 1 2018 itu, PSMS menyerah 2-4 dari PS Tira. Gol PS Tira dicetak Aleksandar Rakic (52', 77', 80) dan Dimas Drajad (88'). Adapun gol PSMS dibukukan Rachmad Hidayat (84' dan 90').

Peter Butler sebenarnya tak mempermasalahkan kekalahan timnya, jika hal itu terjadi karena memang buruknya penampilan tim, bukan karena faktor nonteknis seperti buruknya kepemimpinan wasit.

"Arsenal yang di Premier League tidak kalah dalam 19 pertandingan, kalau mereka datang ke sini dengan situasi seperti itu, mereka pasi kalah. Pasti kalian yang ada di ruang ini juga setuju dengan saya," kata Peter Butler dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Pada laga ini, wasit Doni Setia Purnama menghadiahi Shohei Matsunaga dengan kartu merah pada menit ke-10 setelah melanggar gelandang PS Tira, Ahmad Nufiandani. Kemudian wasit asal Jawa Barat itu juga mengeluarkan sejumlah keputusan yang dianggap kontroversial, yang membuat suporter Ayam Kinantan meradang.

Hasilnya, pada menit ke-32 pertandingan sempat tertunda. Suporter PSMS meluapkan kekecewaan pada kepemimpinan wasit melalui nyanyian rasis. Tak hanya mengusir permain PSMS, wasit juga menghadiahi pemain PS Tira, Roni Sugeng, dengan kartu kuning kedua pada akhir-akhir babak kedua.

"Untuk PS Tira, saya berharap mereka bertahan di Liga 1. Saya tidak punya masalah dengan mereka. Saya tidak marah. Kalau ada pemain muda atau anak kecil yang menonton pertandingan ini di rumah, tentu saja tidak bagus untuk dicontoh," tegas Peter Butler.

Kekalahan ini membuat PSMS Medan semakin sulit untuk bertahan di Liga 1 musim depan. Legimin Raharjo dkk. menjadi juru kunci klasemen sementara dengan raihan 37 poin tertinggal dua angka dari Perseru Serui yang menghuni batas atas degradasi.

Berita Terkait