Pemilik Bali United Kurang Sreg dengan Roberto Carlos

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 08 Des 2018, 12:15 WIB
Mantan bek kiri Timnas Brasil disebut-sebut jadi calon pelatih Bali United.

Bola.com, Jakarta - Pemilik Bali United, Pieter Tanuri, mengungkap sudah cukup banyak lamaran yang masuk untuk menjadi pelatih baru Bali United, satu di antaranya Roberto Carlos. Namun, Pieter Tanuri mengaku merasa kurang sreg menggunakan jasa Roberto Carlos untuk menangani timnya.

Bali United saat ini ditangani Eko Purdjianto setelah Widodo Cahyono Putro mengakhiri kerja sama dengan Serdadu Tridatu jelang laga kontra Persija Jakarta di Gianyar pada Minggu (2/12/2018). Lowongnya posisi pelatih kepala di skuat Bali United kini menjadi incaran.

Advertisement

Tak bisa dimungkiri banyak pemain atau pelatih menginginkan pekerjaan di Bali United karena klub itu menjadi satu di antara beberapa klub Indonesia yang sudah berjalan secara profesional. Selain itu, bekerja di Bali menjadi keinginan sebagian kalangan mengingat Bali merupakan destinasi wisata favorit warga dunia.

Pieter Tanuri mengungkap banyak lamaran yang masuk untuk menjadi pelatih baru Bali United, termasuk Roberto Carlos, mantan pemain Timnas Brasil dan Real Madrid. Namun, pemilik Bali United itu tampak enggan menggunakan jasa Roberto Carlos untuk menangani timnya.

"Banyak pelatih yang sudah mengajukan lamaran, kami hanya tinggal menentukan saja mau yang mana. Kami ingin yang memiliki nama baik, punya kredibilitas, dan memiliki pengalaman membawa timnya konsisten ketika tampil di sebuah liga," ujar Pieter Tanuri saat ditemui Bola.com seusai Rapat Exco PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

"Pelatih asing banyak yang mengajukan lamaran, tapi untuk Roberto Carlos, terus terang saya masih mempertimbangkannya. Saya mencoba melihatnya sebagai pelatih dan bisa dibilang dia bukan pelatih yang punya rekor cantik. Sebagai pemain, ia memiliki catatan yang cantik, tapi sebagai seorang pelatih ia belum melakukannya," lanjut Pieter.

Bali United tak ingin terburu-buru mengambil keputusan terkait pelatih baru. Berada di papan tengah pada akhir musim Liga 1 2018 membuat Serdadu Tridatu tak akan lagi tampil di kompetisi AFC dan hanya tinggal menunggu kapan kompetisi musim depan bergulir. Dengan begitu, mereka bisa melakukan evaluasi secara perlahan untuk kembali membangun tim yang baru.