Legenda Bulutangkis Ungkap PR Terbesar di Sektor Putri Indonesia

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 17 Des 2018, 17:50 WIB
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Legenda bulutangkis nasional, Tati Sumirah, menyebut alasan sektor tunggal maupun ganda putri Indonesia masih minim prestasi. Menurutnya, mental juara para pemain masih kurang. 

Advertisement

Pebulutangkis putri Indonesia seret prestasi sepanjang 2018. Kali terakhir Gregoria Mariska dan kawan-kawan mengharumkan nama bangsa adalah ketika meraih perunggu dari nomor beregu di Asian Games 2018.

Akan tetapi, pencapaian mereka tidak kunjung membaik dalam berbagai turnamen berikutnya. Teranyar, ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tersingkir di babak penyisihan BWF World Tour Finals 2018.

"Mental para pebulutangkis putri ini masih kurang. Saya rasa itu yang membuat mereka gagal di berbagai turnamen. Mereka harus kerja keras dan tidak lekas puas di level Asia Tenggara atau Asia," kata Tati, di Auditorium PTIK, Senin (17/12/2018).

Tati berpesan kepada para atlet putri bulutangkis untuk terus berjuang dan tidak patah semangat. Peraih emas Piala Uber 1975 itu ingin mereka tetap solid agar bisa berprestasi pada mendatang.

"Bulutangkis kita, khususnya putri masih banyak PR ke depannya. Namun, saya harap mereka bisa jauh lebih baik prestasinya dari saya. Tetap saling mendukung satu sama lain," ujar Tati.