Proliga 2019: Popsivo Polwan Terlalu Kuat bagi Jakarta BNI 46

oleh Erwin Snaz diperbarui 21 Des 2018, 19:40 WIB
Tim putri Jakarta Popsivo Polwan menang 3-0 atas Jakarta BNI 46 pada seri ketiga putaran pertama Proliga 2019 di GOR C-tra Arena, Kota Bandung, Jumat (21/12/2018). (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Tim putri Jakarta Popsivo Polwan menang tiga set langsung atas Jakarta BNI 46 (25-22, 25-21, 26-24) pada seri ketiga putaran pertama Proliga 2019 di GOR C-tra Arena, Kota Bandung, Jumat (21/12/2018). Popsivo tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menjuarai putaran pertama Proliga 2019.

Advertisement

Pelatih Popsivo, Chamnan Dokmai, mengatakan sudah mengamati permainan Jakarta BNI 46 melalui rekaman video. Alhasil, mereka telah mengantongi kekuatan dan kelemahan lawan.

"Ini hasil yang bagus setelah kami libur sepekan. Selama ini kami benar-benar berlatih bagaimana cara main lawan BNI. Saya bersama staf banyak menonton video dan merekam cara bermain BNI. Kami juga banyak melakukan pertemuan untuk membicarakan cara menghadapi BNI dan akhirnya kami bisa menang dengan hasil bagus," ujar Dokmai selepas pertandingan.

"Pertahanan dan service mereka bagus. Mereka termasuk tim kuat," imbuh pelatih asal Thailand ini.

Dokmai menambahkan pemain-pemain Popsivo sudah memahami  sistem permainan yang diinginkannya, mulai dari bertahan hingga block bagus. "Pemain kami sudah mengerti apa yang saya mau. Saya sampaikan ke pemain, kami bukan terbaik tapi harus punya strategi dan amunisi yang bagus," ucap Dokmai.

Pelatih BNI 46, Risco Herlambang, mengatakan kekalahan anak asuhnya tidak terlalu mengagetkan. Dia juga menegaskan timnya tak mengejar gelar juara putaran pertama. 

"Jauh-jauh hari saya sudah bilang tidak mengejar juara. Saya ingin tahu kekuatan tim saya. Saya mencoba melakukan rotasi pemain. Yang penting ambil bagian di final four," kata Risco.

Pada set kedua kata Risco tidak menurunkan pemain asingnya. Namun, BNI 46 tetap bermain lugas dan tidak ragu-ragu. "Artinya lumayan mereka tidak takut, apalagi Leli (Nurlaili Kusuma D) masih muda, usianya 15 tahun tapi tidak ada beban. Walaupun agak ragu, akhirnya dia berani juga," kata Risco.

"Kami akan evaluasi kekurangan dan kelebihan tim. Jadi kami tidak menyesali hasil ini. Bagi kami ini menjadi evaluasi untuk putaran kedua Proliga 2019," jelas Risco.

Berita Terkait