7 Pemain Persebaya Surabaya yang Berpotensi Terdepak

oleh Aditya Wany diperbarui 30 Des 2018, 07:31 WIB
Bonek mendampingi Persebaya saat bermain di Liga 1 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya baru mengumumkan enam pemain yang akan bertahan untuk musim depan. Di antaranya adalah Ruben Sanadi, Rendi Irwan, Misbakus Solikin, Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, dan Fandi Eko Utomo.

Belum ada satu pun pemain baru yang berhasil didatangkan klub berjulukan Bajul Ijo itu. Di sisi lain, beberapa pemain lama menyebutkan belum mendapat tawaran perpanjangan kontrak, meski masa bakti akan berakhir pada 31 Desember 2018.

Advertisement

Sebenarnya, lima pemain punya kans untuk bertahan lebih besar karena memang memiliki kontrak hingga akhir musim depan. Mereka adalah Misbakus, Irfan, Rachmat Irianto, Miswar Saputra, dan M. Hidayat.

Beberapa pemain lain terlihat tidak akan dipertahankan karena minimnya kontribusi terhadap tim. Bola.com berusaha merangkum beberapa pemain Persebaya Surabaya yang berpeluang terdepak, menyusul kontraknya usai pada akhir musim ini.

Berikut ini adalah 7 pemain Bajul Ijo yang kemungkinan harus angkat kaki:

2 dari 8 halaman

Alfonsius Kelvan

Kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan. (Bola.com/Aditya Wany)

Alfonsius Kelvan merupakan kiper yang sudah berpengalaman di pentas kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sebelum menjadi pemain Persebaya, dia telah bergabung dengan Persepam Madura United, Pelita Bandung Raya, Persiba Balikpapan, dan Bali United.

Sayangnya, pengalamannya itu belum membuat Alfons bisa menembus skuat utama Persebaya. Penjaga gawang berusia 29 tahun itu kalah dari Miswar Saputra yang menjadi pilihan pertama sebagai kiper.

Sepanjang musim 2018, Alfons hanya tampil sekali di Liga 1. Sialnya, saat itu Persebaya kalah 1-3 dari Perseru Serui (31/7/2018). Setelah itu, Alfons hanya sempat tampil sekali di Piala Indonesia 2018 saat timnya menang 4-2 atas PSKT Sumbawa Barat (23/12/2018).

3 dari 8 halaman

Dimas Galih

Kiper Persebaya, Dimas Galih. (Bola.com/Aditya Wany)

Penjaga gawang yang satu ini sebenarnya merupakan kiper jebolan kompetisi internal Persebaya. Selain itu, Dimas juga berpengalaman pernah bermain untuk PSM Makassar dan Gresik United. Bahkan, dia juga sudah menjadi andalan Persebaya sejak Liga 2 musim lalu.

Akan tetapi, performa kiper berusia 26 tahun itu tidak berlanjut di Liga 1 2018. Dia juga kalah dari Miswar Saputra yang lebih gemilang. Selama musim ini, Dimas hanya membukukan tiga penampilan di Liga 1.

4 dari 8 halaman

Izaac Wanggai

Pemain Persebaya Surabaya, Izaac Wanggai (kiri) dan Fandry Imbiri, menggunakan roller foam di bagian bawah lutut.

Gelandang bertahan asal Papua ini juga minim kesempatan bermain bersama Persebaya. Meski telah menginjak usia 36 tahun, Izaac tetap tidak bisa menembus skuat utama dan hanya membukukan lima penampilan.

Itu pun, semua penampilan Izaac didapat saat Persebaya masih di bawah arahan Angel Alfredo Vera. Setelah Djadjang Nurdjaman masuk sebagai pengganti, kakak kandung Patrich Wanggai itu sama sekali tidak mendapat kesempatan.

5 dari 8 halaman

M. Irvan Febrianto

Bek muda Persebaya Surabaya, Irvan Febrianto, terkejut dapat sanksi dari Komisi Displin PSSI.

Irvan merupakan nama yang kalah mentereng dibanding dengan pemain lain di Persebaya. Namun, bek kiri jebolan kompetisi internal Persebaya ini sebenarnya menjadi pemain andalan selama Liga 2 2017.

Sialnya, pada posisi yang dia tempati, Persebaya memiliki pemain senior yang lebih sarat pengalaman, yaitu Ruben Sanadi. Alhasil, Irvan jelas kalah bersaing dari Ruben yang dikenal cukup agresif sebagai bek kiri.

Musim 2018, Irvan hanya membukukan lima penampilan di Liga 1. Sulit buatnya untuk kembali mendapat musim depan. Jika masih bertahan, kemungkinan dia akan kembali menjadi bek kiri pelapis Ruben.

6 dari 8 halaman

Adam Maulana

Gelandang muda Persebaya, Adam Maulana. (Bola.com/Aditya Wany)

Adam Maulana menjadi contoh lain gelandang yang minim kesempatan selain Izaac Wanggai. Usianya memang baru menginjak 21 tahun sehingga belum berpengalaman. Dia juga hanya mencatatkan empat pertandingan.

Sama seperti Izaac, semua kesempatan itu didapat oleh Adam saat masih berada di bawah asuhan Alfredo. Ketika Djadjang Nurdjaman menggantikan Alfredo, Adam tidak lagi mendapat kesempatan untuk bermain.

7 dari 8 halaman

Rizhadi Fauzi

Penyerang Persebaya Surabaya Rizhadi Fauzi merayakan golnya ke gawang Semeru FC dalam babak 16 besar Grup C Liga 2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (30/9/2017). (Liputan6.com/Dimas Angga P)

Selama Liga 2 2017, Rishadi Fauzi merupakan ujung tombak andalan Persebaya sehingga menjuarai kompetisi kasta kedua dan promosi ke Liga 1 2018. Penampilan apik Fauzi itu kemudian gagal berlanjut musim ini.

Di lini depan, dia kalah bersaing dari striker asing David da Silva yang menjadi top scorer Persebaya. David telah membukukan 24 gol dari 24 penampilan selama membela Persebaya di semua ajang (Liga 1 dan Piala Indonesia).

Sementara itu, Fauzi sebenarnya mampu mencatatkan 18 pertandingan, namun dia hanya mencetak tiga gol. Angka tersebut jelas kalah jauh dibanding David yang telah menjelma sebagai predator ganas.

8 dari 8 halaman

Ricky Kayame

Striker Persebaya Surabaya, Ricky Kayame, merayakan gol yang ia cetak ke gawang Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (30/9/2017). (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Striker satu ini menjadi contoh lain korban kalah bersaing dengan David da Silva selain Rishadi Fauzi. Ricky tidak mampu berbuat banyak melihat lini depan Persebaya yang begitu ganas berisikan pemain tajam.

Ricky sebenarnya bisa juga ditempatkan sebagai pemain sayap. Namun, Persebaya sudah memiliki empat pemain sayap dengan kecepatan tinggi dan akurasi tembakan yang bagus. Di antaranya adalah Irfan Jaya, Osvaldo Haay, Feri Pahabol, dan Oktafianus Fernando.

Sepanjang musim 2018, Ricky hanya membukukan 16 penampilan dan hanya mencetak satu gol saja.