Liliyana Natsir Pensiun, Pelatih Persebaya Beri Apresiasi

oleh Aditya Wany diperbarui 27 Jan 2019, 19:41 WIB
Ekspresi Liliyana Natsir saat menyapa fans pada pesta perpisahan dirinya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). (Bola.com/Iqbal Ichsan)

Bola.com, Surabaya - Keputusan Liliyana Natsir untuk pensiun dari dunia bulutangkis disayangkan banyak pihak. Pencinta bulutangkis tanah air tidak bisa lagi menyaksikan aksi wanita berusia 33 tahun itu dalam pertandingan.

Pebulutangkis yang akrab disapa Butet tersebut meninggalkan banyak catatan manis dengan segudang prestasinya untuk Indonesia. Hampir semua medali emas kejuaraan internasional berhasil diraihnya, seperti SEA Games, Kejuaraan Asia, Piala Dunia Bulutangkis, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade.

Advertisement

Kabar pensiunnya Butet tidak luput dari perhatian pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman. Pria yang akrab disapa Djanur itu saat ini sedang berada di Spanyol untuk mengikuti kursus lisensi kepelatihan AFC Pro. Sebagai penggemar bulutangkis, dia angkat bicara soal keputusan Liliyana.

"Saya respek dan salut kepada Liliyana Natsir yang sudah menorehkan prestasi untuk Indonesia di mata dunia. Sebuah hal yang wajar bila atlet menyatakan pensiun, karena tidak bisa melawan situasi. Ini situasi yang alami," kata Djanur saat dihubungi Bola.com, Minggu (27/1/2019).

Seperti diketahui, Lilyana adalah pebulutangkis wanita yang sarat prestasi dari nomor ganda campuran. Satu di antaranya yang paling dikenang adalah keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade 2016 bersama Tontowi Ahmad.

"Sekarang akan menjadi tantangan bagi pengurus bulutangkis Indonesia (PBSI) untuk melahirkan atlet lain yang bisa berprestasi juga. Regenerasi diperlukan dan semoga muncul talenta baru untuk mengharumkan nama Indonesia," imbuh Djanur.

Sebagai sesama pelaku olahraga nasional, Djanur mengaku beberapa kali berjumpa dengan Liliyana. Dia juga mengenal pebulutangkis asal Manado itu sebagai sosok yang sangat ramah dan baik.

"Saya pernah bertemu dia saat PON 2016 di Jawa Barat. Saat itu, kami sama-sama menjadi pengusung bendera. Dia termasuk sosok yang supel dan mudah bergaul. Sebagai sesama atlet, kadang berbincang juga. Tetapi, saya tidak kenal dekat," ucap pria berusia 54 tahun itu.

Dalam sehari-hari, Djanur memang disibukkan dengan kegiatannya sebagai pelatih tim sepak bola. Namun, pria kelahiran Majalengka itu juga memiliki hobi bermain bulutangkis dan cukup mengamati kiprah para atletnya.

Berita Terkait