Sejumlah Pemegang Hak Suara Berharap KLB PSSI Digelar Pasca Pilpres

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Feb 2019, 20:10 WIB
Suasana Kongres PSSI 2018 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang (13/1/2018). Salah satu agenda Kongres PSSI 2018 adalah revisi Statuta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ternyata belum mendapat lampu hijau dari seluruh pemilik suara (voters).

Para voters PSSI masih terpecah soal urgensi KLB digelar dalam waktu dekat. Sebagian voters menginginkan, KLB digelar setelah perhelatan Pemilu 2019 rampung.

Advertisement

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi mendukung keputusan anggota PSSI untuk menyelesaikan permasalahan di PSSI. Namun, dia merekomendasikan agar perhelatan KLB berlangsung setelah Pemilu, April mendatang.

Bukan tanpa alasan, Achsanul menginginkan agar perhelatan KLB berlangsung setelah Pemilu ,agar agenda besar PSSI ini tidak 'tercemar' dengan kepentingan politis.

"Teman-teman di PSSI pasti bisa melewati masa sulit ini dengan baik, dan saya mendukung semua keputusan nanti," kata Achsanul dalam keterangan media yang diterima Bola.com.

Terpisah, Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatra Selatan, Augie Bunyamin, menilai isu KLB ini sangat sensitif. Menurut Augie, Asprov PSSI Sumsel masih menunggu perkembangan .

Terkait desakan segera KLB dari klub-klub sepak bola, Augie menyatakan klub memang memiliki hak mendorong PSSI menghelat KLB. "Asprov bukan seperti klub. Klub kan lain. Kami sedang menunggu keputusan dari satgas."

Sementara itu, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin angkat bicara terkait pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Senada dengan Achsanul, dia berharap KLB digelar selepas pemilu 17 April, supaya terbebas dari berbagai intervensi politik. Sebagai peserta tim liga 1 Indonesia, PSM sepakat menggelar KLB sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah di internal federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut. 

"Kami dorong KLB PSSI tapi tidak untuk sekarang ini. Karena kita ini masih berada di tahun politik. Jangan sampai, macam-macam kepentingan masuk di KLB."