Membedah 3 Kekuatan Baru Persija

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 05 Mar 2019, 08:15 WIB
Kekuatan Baru Persija Jakarta, Ryuji Utomo, Bruno Matos dan Silvio Escobar. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Sleman - Status sebagai kampiun Liga 1 musim lalu membuat Persija Jakarta tidak begitu jor-joran di bursa transfer. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu hanya merekrut sejumlah pemain untuk menambah kedalaman tim.

Di pos pemain asing, Persija menggaet Steven Paulle untuk menggantikan Jaimerson Xavier dan Bruno Matos yang mengisi tempat Renan Silva. Silvio Escobar juga didatangkan. Tapi, pemain berdarah Paraguay itu diproyeksikan masuk slot lokal karena dalam proses naturalisasi.

Masuk ke sektor pemain lokal. Persija memulangkan Ryuj Utomo yang sukses membawa PTT Rayong promosi ke kasta teratas Liga Thailand pada tahun lalu. Tony Sucipto, Heri Susanto, dan Rishadi Fauzi menjadi nama lain yang bergabung dengan Macan Kemayoran di musim ini.

Advertisement

Persija akan menghadapi kompetisi di tahun ini dengan beban berat. Misi mempertahankan tiga gelar yang dicaplok pada musim lalu tidak mudah. Selain Liga 1, Macan Kemayoran juga berhasil membawa pulang dua trofi turnamen pramusim, Boost Sportsfix Super Cup dan Piala Presiden 2018.

Perekrutan sederhana Persija di musim ini akan menimbulkan tanya. Sebagai jawara bertahan, Macan Kemayoran kurang garang dibanding klub-klub lainnya ketika melantai di bursa transfer.

Meski begitu, Persija tetap dapat mengandalkan tiga pemain barunya sebagai kekuatan tambahan di musim depan. Berikut Bola.com menyajikan tiga pemain yang bisa menjadi senjata anyar Macan Kemayoran.

 

2 dari 4 halaman

Ryuji Utomo

Bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang TIRA Persikabo pada laga Piala Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (21/2). Persija menang 2-0 atas TIRA Persikabo. (Bola.com/Yoppy Renato)

Ada yang aneh dalam kepulangan Ryuji Utomo ke Persija. Pada 2017, pemain berusia 23 tahun itu dikontrak selama tiga musim setelah menolak perpanjangan kontrak dengan Arema FC.

Semusim di Persija, Ryuji dipinjamkan ke PTT Rayong untuk menimba pengalaman bermain di luar negeri. Sukses membawa promosi, mantan kekasih dari aktris Ariel Tatum ini lalu kembali ke dalam pelukan tim ibu kota.

Saat diumumkan, Ryuji malah mendaptkan kontrak baru berdurasi dua tahun. Masalah kontrak yang membingungkan usai, eks personil Timnas Indonesia U-22 itu diproyeksikan sebagai pengganti Maman Abdurrahman di pos starter yang usianya telah menua.

Ryuji punya kualitas yang dibutuhkan seorang bek untuk menjadi palang pintu tangguh. Posturnya terhitung tinggi, mencapai 183 cm. Dirinya pun ahli dalam duel udara. Satu lawan satu dengan penyerang lawan pun diladeninya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Ryuji dapat membentuk duet bek kuat bersama Steven Paulle pada musim depan.

3 dari 4 halaman

Bruno Matos

Gelandang Persija Jakarta, Bruno Matos, mengontrol bola saat melawan TIRA Persikabo pada laga Piala Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (21/2). Persija menang 2-0 atas TIRA Persikabo. (Bola.com/Yoppy Renato)

Persija Jakarta kerap sukar mendapatkan gelandang serang asing mumpuni sepeninggal Robertino Pugliara pada beberapa tahun lalu. Sejumlah playmaker yang pernah mampir tak  pernah tampil sesuai harapan.

Pada musim lalu, Renan Silva sempat didapuk sebagai jenderal lapangan tengah selama separuh musim. Sayang, penampilannya kurang menjanjikan. Gelandang asal Brasil itu kerap keteteran lantaran staminanya yang cepat habis.

Harapan lalu ditaruh pada diri Bruno Matos. Playmaker asal Brasil itu didatangkan untuk menggantikan Matos. Sepintas secara gaya permainan, keduanya punya kemiripan. Keduanya sama-sama suka memainkan bola berlama-lama.

Sebelum datang ke Persija, Matos punya rekam jejak mumpuni. Ia pernah berkarier di Liga Serbia bersama Red Star Belgrade. Pada musim lalu, ia berhasil mengemas tujuh gol dari delapan penampilan bersama kontestan Liga Super Malaysia, PKNS. Torehan tersebut sangat subur mengingat posisinya adalah gelandang serang.

4 dari 4 halaman

Silvio Escobar

Striker Persija Jakarta, Silvio Escobar, bertepuk tangan saat melawan Becamex Binh Duong pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (26/2). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Silvio Escobar tidak pernah dikenal sebagai striker garang di sepak bola Indonesia. Dalam empat musim terakhir sejak kedatangannya, pemain asal Paraguay itu tidak pernah lebih membukukan sepuluh gol dalam setahun.

Dua musim belakangan saat memperkuat Perseru Serui, Escobar mampu tampil pada 61 pertandingan di Liga 1. Tapi, hanya 17 gol yang mampu disarangkannya. Bukan torehan yang meyakinkan untuk label striker asing seperti dirinya.

Catatan tersebut tidak membuat ketertarikan Persija pudar kepada Escobar. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu mendatangkannya untuk menopang Marko Simic di lini depan. Untungnya, Escobar dalam proses naturalisasi.

Sehingga, Persija akan punya pemain lokal rasa asing. Escobar juga diproyeksikan sebagai pengganti pemain naturalisasi, Osas Saha yang hengkang ke Tira Persikabo.

Berita Terkait