Kombinasi Serangan yang Agresif Jadi Kunci Kebangkitan Persija di Myanmar

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 12 Mar 2019, 19:40 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, mengamati pemainnya saat melawan Becamex Binh Duong pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (26/2). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Bola.com, Yangon - Persija Jakarta berhasil mencuri tiga poin di kandang Shan United lewat kemenangan 3-1 dalam laga kedua Grup G Piala AFC 2019 di Stadion Thuwunna, Yangon, Selasa (12/3/2019). Sempat tertinggal, Persija akhirnya menang berkat kombinasi serangan yang agresif di babak kedua.

Persija Jakarta sempat tertinggal lebih dulu lewat gol yang dicetak pemain Shan United asal Jepang, Reo Nakamura pada menit ke-14. Tertinggal 0-1 hingga babak pertama usai, Persija pun memainkan babak kedua dengan lebih agresif.

Advertisement

Bruno Matos berhasil membawa Persija menyamakan kedudukan pada menit ke-66. Steven Paulle membuat Persija berbalik unggul lewat gol Steven Paulle yang memaksimalkan umpan sepak pojok Ismed Sofyan pada menit ke-73. Bruno Matos kemudian membuat kedudukan menjadi 3-1 berkat gol keduanya pada menit ke-83.

Ivan Kolev mengakui kebangkitan Persija di babak kedua karena permainan agresif yang diperlihatkan para pemain, terutama saat melancarkan serangan dari berbagai area. Menurut pelatih asal Bulgaria itu, permainan tersebut membuat Persija lebih mudah mencetak gol.

"Persija bermain sangat agresif terutama di babak kedua. Saya merasa luar biasa, di mana kami banyak menggunakan kombinasi serangan setelah di babak pertama banyak kesalahan. Setelah itu kami benahi, akhirnya kami dengan mudah mencetak tiga gol," ujar Ivan Kolev. 

Kemenangan yang diraih Persija Jakarta membuat mereka untuk sementara berada di puncak klasemen Grup G Piala AFC 2019 dengan empat poin dari dua laga. Dalam laga selanjutnya, Persija akan bertandang ke Filipina untuk menghadapi Ceres-Negros pada 3 April mendatang.

Berita Terkait