Selain Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United Memantau Pergerakan ke 3 Pelatih Ini

oleh Ario Yosia diperbarui 20 Mar 2019, 11:00 WIB
Manchester United Beri Sinyal Pertahankan Ole Gunnar Solskjaer. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Manchester United kembali meraih hasil buruk di bawah kendali Ole Gunnar Solsjaer pada akhir pekan lalu. Usai takluk 0-2 dari Arsenal, United terpental dari persaingan Piala FA setelah kalah 1-2 dari Wolverhampton Wanderers.

Dua kekalahan beruntun ini memunculkan spekulasi soal masa depan Solskjaer sebagai manajer Manchester United. Tak sedikit yang berpikir, manajemen bakal memikirkan kembali untuk mendapuk Solskjaer sebagai manajer utama musim depan.

Advertisement

Solskjaer masuk ke United pada Desember 2018, menggantikan Jose Mourinho yang dipecat. Sejak saat itu, MU tak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Premier League.

Di Liga Champions, strategi Solskjaer juga berhasil membuat MU melewati PSG dan melangkah ke perempat final. Di perempat final, MU sudah ditunggu Barcelona.

Capaian itu membuat Solskjaer banjir dukungan untuk menjadi manajer permanen MU. Namun dua kekalahan beruntun ini sepertinya berdampak pada kariernya.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga manjaer yang bisa dibidik Manchester United andai tidak mempermanenkan Solskjaer.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 4 halaman

Massimiliano Allegri

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, saat melawan Inter Milan pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Jumat (7/12). Juventus menang 1-0 atas Inter Milan. (AP/Andrea Di Marco)

Nama Allegri rasanya patut dipertimbangkan mengingat prestasinya bersama Juventus dalam beberapa musim belakangan. Pelatih berusia 51 tahun ini sukses mempersembahkan 10 trofi bagi Si Nyonya Tua.

Selain itu, Allegri juga membawa Juventus ke Final Liga Champions sebanyak dua kali. Sayang, di dua kesempatan itu, ia gagal.

Allegri mulai diisukan akan hengkang setelah kabarnya terlibat perseteruan dengan Cristiano Ronaldo saat melawan Napoli. Rumornya, Ronaldo sempat membentak Allegri lantaran tak suka dengan taktik yang diterapkannya.

Kontrak Allegri bersama Juventus akan habis pada 2020. Setelah itu, Allegri mengaku bakal mencari klub lain sebagai pelabuhan berikutnya.

3 dari 4 halaman

Nuno Espirito Santo

Pelatih Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo, melakukan selebrasi usai menaklukkan Manchester United pada laga Piala FA 2019 di Stadion Molineux, Sabtu (16/3). Wolverhampton menang 2-1 atas Manchester United. (AP/Rui Vieira)

Melatih Wolverhampton Wanderers di Premier League bukan hal mudah. Materi tim yang kalah kelas dibanding tim-tim besar membuat manajer Wolves harus memiliki taktik brilian.

Itulah sepertinya yang sedang dipraktekkan Nuno Espirito Santo. Bermodalkan materi pas-pasan, pelatih asal Portugal ini berhasil membuat Wolves nangkring di peringkat ketujuh klasemen sementara.

Padahal biasanya, Wolves berkutat di papan bawah dan berjuang untuk tak terdegradasi.

Di FA Cup, Wolves lah yang menyingkirkan MU. Tentu hal itu tak terlepas dari kecemerlangan taktik Santo.

4 dari 4 halaman

Erik Ten Hag

Erik ten Hag (AFP / Gabriel Bouys)

Ajax Amsterdam sukses menyingkirkan Real Madrid di Liga Champions musim ini. Keberhasilan itu tampaknya tak akan terwujud tanpa ada peran sang manajer, Erik Ten Hag.

Manajer berusia 49 tahun ini juga berjasa membawa Ajax bertengger di peringkat kedua Liga Belanda. Di bawah asuhannya, Frenkie De Jong dan kawan-kawan membuntuti PSV yang saat ini memuncaki klasemen dengan 67 poin.

Salah satu yang spesial dari sosok Ten Hag adalah kejeniusannya meramu pemain aAjax yang mayoritas masih berusia muda. Kapten Ajax, Frenkie De Jong misalnya masih berusia 19 tahun.

Karakter inilah yang diprediksi cocok dengan Manchester United yang pernah terkenal dengan Class of 92. Merekrut Ten Hag bisa jadi angin segar bagi para pemain akademi MU untuk naik ke tim utama.

Sumber: Bola.net