Ryan Giggs dan Memori Panas Rivalitas dengan Arsenal

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 24 Mar 2019, 23:00 WIB
Ryan Giggs. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Cardiff - Mantan pemain Manchester United, Ryan Giggs, menggambarkan panasnya rivalitas antara The Red Devils dan Arsenal. Menurutnya, pada momen tersebut, rivalitas Manchester United dan Arsenal lebih sengit dari rivalitas mereka dengan Liverpool.

Advertisement

Ryan Giggs membela Manchester United ketika Premier League diwarnai dengan persaingan sengit dengan Arsenal. Saat itu, Manchester United dan Arsenal dianggap sebagai dua klub terbesar di Inggris.

Intensitas antara kedua klub itu, ikut memengaruhi hubungan pemain kedua klub. Giggs menyiratkan kalau para pemain Manchester United seperti tidak memiliki rasa hormat kepada para pemain Arsenal, begitu juga sebaliknya.

Roy Keane kerap berselisih dengan Patrick Vieira.

"Saya tidak suka Arsenal," ujar Giggs.

"Saya tidak Vieira karena ia adalah pemain yang kasar dan sering lolos dari hukuman. Saya tak suka Petit karena rambutnya panjang, saya tidak Bergkamp."

"Saya tidak suka Pires walaupun ia adalah individu yang sangat baik dan ramah."

"Saya tak pernah ingin melihat mereka, tidak tahu mereka dan tidak pernah ingin kenal dengan mereka. Saya tak mengizinkan dari saya sendiri untuk memberikan penilaian kepada mereka," ujar Giggs.

Saat ini, dua klub tersebut kembali bersaing, namun bukan untuk perebutan gelar Premier League. Manchester United dan Arsenal berusaha memperebutkan posisi empat besar bersama dua klub lainnya agar bisa tampil di Liga Champions pada musim mendatang.

2 dari 2 halaman

Sisi Positif dari Rivalitas Manchester United dan Arsenal

Eric Cantona. (AFP/Gerry Penny)

Ryan Giggs menyiratkan jika ada sisi positif ketika Manchester United bersaing intensif dengan Arsenal. Kebencian yang mereka rasakan kepada Arsenal bisa membuahkan motivasi untuk menjadi yang terbaik di Premier League.

"Laga melawan Arsenal akan selalu menghantui kepala para pemain Manchester United. Kami tak bisa tenang jika belum bisa menjadi lebih baik dari mereka."

"Rasa benci itu mutual. Namun, hal itu menghasilkan motivasi yang sangat besar."

"Pada saat itu, kami sadar kalau Arsenal adalah rival terbesar kami. Lebih besar dari Liverpool."

"Bergkamp merupakan ancaman nyata bagi kami, tetapi para pemain selalu beranggapan tidak ada pemain yang lebih hebat dari Eric Cantona," ungkap Giggs.

Sumber: talkSPORT

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

Berita Terkait