4 Pemain Amerika Latin yang Tampil Istimewa pada Pramusim Liga 1 2019

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 24 Apr 2019, 08:15 WIB
Pemain Amerika Latin yang memesona. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Liga 1 2019 belum dimulai. Namun, sejumlah pemain Amerika Latin telah tampil memesona sepanjang pramusim.

Piala Presiden 2019 adalah turnamen pramusim bergengsi yang rutin diadakan sebelum Liga 1 2019 digelar. Ajang ini pun dimanfaatkan oleh para pemain asing untuk unjuk gigi, terutama yang berasal dari Amerika Latin.

Advertisement

Maklum, muka-muka latin begitu mendominasi di kancah sepak bola Tanah Air. Bahkan, beberapa di antaranya memilih untuk berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Di final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Persebaya Surabaya kontra Arema FC, tiga dari enam pemain asing yang tampil berasal dari Amerika Latin. Persebaya mewakilkan, Damian Lizio dan Otavio Dutra (Brasil). Bek Arema FC, Arthur Cunha, juga berasal dari negara yang sama.

Alberto Goncalves, misalnya. Lahir di Brasil, namun bomber Madura United itu memilih menyandang status WNI. Langkah Beto pun sedang diikuti oleh tiga pemain Brasil lainnya, Dutra, Fabiano Beltrame, dan Hilton Moreira.

Bola.com mencoba merangkum empat pemain berdarah Amerika Latin yang memesona di pramusim sebelum Liga 1 2019 dimulai:

2 dari 5 halaman

Arthur Cunha (Arema FC)

Gelandang Persib Bandung, Esteban Vizcarra, beradu cepat dengan bek Arema Malang, Arthur Cunha, pada laga Piala Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (18/2). Persib bermain imbang 1-1 melawan Arema. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Arthur Cunha membuktikan bahwa ia merupakan bek asing papan atas di Indonesia. Menggalang lini belakang bersama Hamka Hamzah, Arema FC hanya kebobolan enam gol dari delapan pertandingan di Piala Presiden 2019.

Pemain asal Brasil ini juga berhasil membawa Arema FC menjuarai turnamen pramusim tersebut setelah mengalahkan Persebaya Surabaya dengan agregat 4-2 di babak final. Penampilannya sepanjang Piala Presiden 2019 mempertegas kualitas luar biasa Arthur Cunha.

3 dari 5 halaman

Anderson Salles (Bhayangkara FC)

Bek Bhayangkara FC, Anderson Salles, menendang bola saat melawan Mitra Kukar pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Senin (11/3). Bhayangkara FC menang 2-1 atas Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tahun ini merupakan debut Anderson Salles di Indonesia. Namun, adaptasinya begitu lancar. Selain tangguh sebagai bek, pemain Bhayangkara FC asal Brasil ini juga tajam di depan gawang lawan.

Salles adalah pemain belakang tersubur di Piala Presiden 2019 dengan tiga gol. Berkat torehannya itu, pemain berusia 31 tahun ini berstatus top scorer Bhayangkara FC di turnamen pramusim itu, melampaui perolehan Dendy Sulistyawan (2 gol) yang berposisi sebagai striker.

4 dari 5 halaman

Damian Lizio (Persebaya Surabaya)

Damian Lizio menjalani laga debut di Persebaya dalam laga kontra Persidago di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (23/2/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Amat jarang menemukan pemain asal Bolivia yang berkarier di Indonesia. Kendati demikian, Damian Lizio tetap nekat mencoba peruntungan di Tanah Air.

Didatangkan Persebaya Surabaya untuk tahun ini, Lizio membuktikan dirinya bukanlah gelandang serang dengan kualitas standar. Pemain berusia 29 tahun ini mampu membawa timnya lolos ke babak final Piala Presiden 2019, walau takluk dari Arema FC.

Sepanjang turnamen, Lizio mengemas dua gol. Perannya sebagai pengatur serangan tim berjulukan Bajul Ijo itu sangat mencolok.

5 dari 5 halaman

Bruno Matos (Persija Jakarta)

Gelandang Persija Jakarta, Bruno Matos, menggiring bola saat melawan Becamex Binh Duong pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (26/2). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Datang sebagai pemain baru di kancah sepak bola nasional bukan jadi alangan bagi Bruno Matos. Meski berposisi sebagai gelandang serangn, pemain Persija Jakarta ini mampu meraih predikat top scorer Piala Presiden 2019 dengan catatan lima gol, sama dengan Manuchehr Jalilov (Persebaya) dan Ricky Kayame (Arema FC).

Matos diyakini akan menjadi roh lini tengah Persija pada musim depan. Tidak hanya piawai mengatur serangan, pemain asal Brasil ini juga punya naluri membunuh layaknya seorang striker.