Lucas Moura Buka Suara, Mengakui Sedih Dicadangkan Pochettino Saat Final Liga Champions

oleh Aning Jati diperbarui 05 Jun 2019, 16:00 WIB
Gelandang Tottenham Hotspur, Lucas Moura, menangis saat kalah dari Liverpool di final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Sabtu (1/6/ 2019). (Photo by GABRIEL BOUYS / AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, membuat keputusan kontroversial dengan memasang Harry Kane sebagai starter pada final Liga Champions kontra Liverpool (2/6/2019). Pochettino memainkan Kane, alih-alih Lucas Moura.

Padahal, Lucas Moura berkontribusi nyata dengan mencetak hattrick pada leg kedua semifinal melawan Ajax. Tottenham Hotspur menang 3-2 dan melaju ke final dengan keunggulan total agregat gol 3-3.

Advertisement

Di sisi lain, lebih dari 1,5 bulan Kane menepi dari lapangan akibat cedera. Bahkan, ia sempat divonis mengakhiri musim 2018-2019 lebih cepat karena cederanya itu.

Setelah beberapa hari setelah kekalahan 0-2 dari Liverpool di final yang dimainkan di Wanda Metropolitano Stadium, Moura akhirnya buka suara perihal keputusan sang pelatih. Ia meluapkan perasaannya.

"Saya sangat, sangat sedih. Ini hal normal, saya ingin menang. Saya benar-benar berpikir itu (memenangi pertandingan) mungkin terjadi," kata Moura kepada Le Fiagro seperti dilansir Evening Standard.

"Saya sangat sedih, tapi saya sangat bangga kepada rekan-rekan satu tim saya, kepada tim saya."

"Saya rasa kami punya musim yang indah. Tak mudah mencapai partai final."

"Tentu saja saya ingin jadi starter, tapi itu keputusan pelatih," lanjutnya.

"Dia harus memilih starting XI, saya harus menghargai itu. Yang paling penting, saya saat itu siap bermain. Saya duduk di bench, memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu tim."

"Ketika saya masuk, saya mencoba memberikan yang terbaik tapi itu tak mungkin lagi. Ini sepak bola, Anda harus menghormati pelatih," ucap Moura.

Lucas Moura diturunkan Pochettino untuk menggantikan Harry Winks pada menit ke-66. Sementara Kane bermain penuh selama 90 menit, namun gagal memberikan dampak nyata. Penampilannya mengundang kritikan, dan sang pelatih juga menjadi sorotan atas keputusannya itu.

Sumber: Football London

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

 

Berita Terkait