Barcelona Dibantai Liverpool Jadi Momen Terburuk Dalam Hidup Luis Suarez

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 15 Jun 2019, 13:00 WIB
Bek Liverpool, Virgil Van Dijk, berebut bola dengan striker Barcelona, Luis Suarez, pada laga semifinal Liga Champions 2019 di Stadion Anfield, Selasa (7/5). Liverpool menang 4-0 atas Barcelona. (AP/Dave Thompson)

Bola.com, Barcelona - Striker Barcelona, Luis Suarez, masih menyesali kekalahan menyesakkan kekalahan timnya dari Liverpool di semifinal Liga Champions musim lalu. Bahkan, Suarez menyebut kekalahan tersebut menjadi momen terburuk sepanjang hidupnya. 

Barcelona sebenarnya sudah unggul 3-0 atas Liverpool pada leg pertama semifinal Liga Champions di Camp Nou. Namun, malapetaka menimpa Barca setelah keok 0-4 pada leg kedua di Anfield.  Liverpool akhirnya lolos ke final dengan agregat 4-3, serta menyegel trofi setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di partai puncak. 

Advertisement

"Hari-hari setelah kembali ke Barcelona (usai kalah dari Liverpool) adalah momen terburuk dalam hidup dan karier saya, selain Piala Dunia 2014. Saya ingin menghilang dari dunia," ujar Suarez, seperti dilansir Talksport, Sabtu (15/6/2019).   

"Saya tak ingin mengantar anak saya ke sekolah. Semua orang bisa melihat saya sedang dalam kondisi sangat buruk. Beberapa hari saya tak ingin melakukan apa pun. Itu momen yang sangat sulit," imbuh mantan pemain Liverpool tersebut. 

Suarez mengatakan tak menyangka Liverpool bisa melakukan comeback karena sudah tertinggal 0-3. Tapi, kenyataan berkata lain. 

"Saya tak melihatnya (peluang Liverpool melakukan comeback), karena kami Barcelona. Kami merasa punya dua atau tiga peluang mencetak gol," ujar Suarez. 

Barcelona mengawali pertandingan di Anfield dengan tak terlalu buruk. Namun, gol pertama Liverpool menjadi titik balik kedua klub. Barcelona menjadi panik. 

"Kami gugup, sehingga melakukan umpan-umpan bodoh, serta tak menunjukkan sikap yang benar. Kami tak tahu harus bereaksi seperti apa setelah gol pertama mereka tercipta. Kami sangat kacau. Setelah pertandingan, tak ada yang berbicara di ruang ganti. Ada kesedihan, kepahitan, dan kekecewan di sana," kenang Luis Suarez

 

Berita Terkait