Maurizio Sarri Tak Risaukan Pandangan Minor Fan Juventus

oleh Rizki Hidayat diperbarui 21 Jun 2019, 06:00 WIB
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, memberikan aplaus usai laga melawan PAOK pada laga Liga Europa di Stadion Toumbas, Thessaloniki, Kamis (20/9/2018). PAOK takluk 0-1 dari Chelsea. (AP/Thanassis Stavrakis)

Bola.com, Turin - Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri, tak mengkhawatirkan pandangan-pandangan miring suporter I Bianconeri kepada dirinya. Sarri hanya ingin fokus membawa Juve meraih kemenangan.

Pria asal Italia itu resmi ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada Minggu (16/6/2019). Maurizio Sarri akan menangani skuat Putih-Hitam hingga 30 Juni 2022, dan menerima bayaran Rp 96 miliar per tahun.

Advertisement

Keputusan manajemen Juve memilih Sarri sebagai suksesor Massimiliano Allegri mendapat penolakan dari suporter. Pasalnya, pelatih 60 tahun itu kerap melontarkan kritikan untuk I Bianconeri.

Bukan hanya itu, dia juga memiliki hubungan yang tak akur dengan pendukung Juventus. Maurizio Sarri bahkan pernah mengacungkan jari tengah ke arah suporter Juve, setelah membantu Napoli meraih kemenangan 1-0 di Allianz Stadium pada laga lanjutan Serie A 2017-2018.

Prestasi Maurizio Sarri juga dianggap masih belum layak untuk menangani Juventus. Sejauh ini, dia baru mengoleksi satu trofi juara, yakni Liga Europa musim lalu bersama Chelsea.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 2 halaman

Tak Peduli

5. Hal tersebut membuat Chelsea berani menawarkan gaji fantastis demi membawa Sarri ke Stamford Bridge. Hasilnya hingga saat ini Chelsea terus mencatatkan raihan positif di premier league. (AFP/Alberto Pizzoli)

Meski begitu, Maurizio Sarri tak peduli dengan pandangan skeptis kepada dirinya. Saat ini, dia hanya ingin fokus membawa Juventus meraih kemenangan.

"Saya tiba dikelilingi oleh orang-orang yang skeptis, tetapi kemudian saya tetap seperti biasa. Saya memiliki hal yang sama di Empoli, Napoli, dan Chelsea," ujar Sarri.

"Saya tiba di Juventus dari Chelsea dan langkah itu mungkin memicu skeptisisme, tetapi saya memang berasal dari masa lalu dan jadi saya mengharapkan dendam," lanjutnya.

"Dalam sepak bola, saya hanya tahu satu cara menghilangkan skeptisisme dari benak orang: meraih kemenangan dan melakukannya dengan meyakinkan. Jadi yang bisa saya lakukan adalah memperlihatkannya," papar Maurizio Sarri.

Sumber: Football Italia

Berita Terkait