Cerita Interaksi Hangat Romain Febvre dengan Penggemarnya pada MXGP 2019 di Semarang

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 15 Jul 2019, 06:30 WIB
Crosser Monster Energy Yamaha Factory MXGP Team, Romain Febvre, memberikan tanda tangan untuk para penonton di paddok sirkuit BSB City, Mijen, Semarang, Minggu (14/7/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Semarang - Crosser andalan Monster Energy Yamaha Factory MXGP Team, Romain Febvre, cukup dekat dengan para penggemarnya. Hal itu terlihat saat rehat ajang MXGP 2019 seri ke-12 di Sirkuit BSB City, Mijen, Semarang, Minggu (14/7/2019).

Saat jeda antara balapan pertama dan kedua, pembalap asal Prancis tersebut dengan ramah memberikan waktunya untuk fans. Dia berfoto bersama dengan fans atau memberikan tanda tangan untuk kenang-kenangan.

Advertisement

Satu di antara penonton cilik, Krisna Aji, asal Ngaliyan, Semarang, mendapatkan poster sang crosser lalu meminta tanda tangan. Febvre tanpa keberatan memberikan tanda tangan untuk Krisna Aji dan kedua temannya.

"Senang bisa dapat tanda tangannya. Terbayarkan sudah menonton ajang MXGP di Semarang kali ini dengan bertemu pembalap kesukaan saya," ujar Krisna kepada Bola.com, Minggu (14/7/2019).

Padahal, Febvre sempat diselimuti rasa kecewa karena gagal pada balapan pertama. Crosser yang identik dengan nomor motor 461 ini hanya mampu menyelesaikan dua lap pada balapan pertama.

Ia sempat terjatuh dan motornya mengalami kerusakan pada setang. Alhasil, Fabvre tak dapat melanjutkan balapan pertama di seri MXGP 2019 tersebut. Sang pembalap merasakan kekecewaan cukup mendalam karena mengawali race di pole position.

 

2 dari 2 halaman

Kembali Fokus

Pada balapan kedua, Febvre juga harus puas finis di urutan keenam dan kembali merelakan rivalnya, Tim Gajser asal Team HRC memenangkan seri Semarang.

Febvre mengaku memang sempat kecewa karena kegagalan di race pertama dan sudah maksimal di balapan kedua.

"Inilah olahraga, kadang kala ada sesuatu yang tidak kami inginkan. Saya harus kembali fokus pada seri-seri berikutnya. Seri di Indonesia sudah maksimal, hanya kurang beruntung saja," beber Romain Febvre.