Mengintip Dapur Persewar, Kuda Hitam dan Pembunuh Raksasa di Pentas Liga 2 2019

oleh Gatot Susetyo diperbarui 17 Jul 2019, 12:30 WIB
Materi pemain yang bagus dan bonus yang besar membuat Persewar Waropen mampu menjadi tim kuat di Grup Timur Liga 2 2019. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Pasuruan - Persewar Waropen benar-benar menjadi kuda hitam di ajang Liga 2 2019. Tim promosi dari Liga 3 2018 ini secara mengejutkan mendepak tim-tim kuat yang selama ini malang melintang di sepak bola Indonesia.

Dari lima kali berlaga, Okto Maniani dkk. belum sekali pun tersentuh kekalahan. Yang menarik, klub berjuluk Seribu Bakau asal Papua ini berstatus tim musafir.

Advertisement

Mereka terpaksa menyewa Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan, Jawa Timur, sebagai homebase karena Stadion Marora Serui di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, direnovasi untuk persiapan PON 2020.

Namun, status nomaden ini tak menghalangi Persewar mengukir prestasi di Liga 2 2019. Bahkan, mereka bak pembunuh raksasa dengan menjinakkan klub-klub Jatim macam Madura FC, Persatu Tuban, bahkan tim sarat prestasi Persik Kediri. Dua rival asal Borneo yang pernah mentas di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar, pun dibuat tak berkutik.

Anak asuh duet Carolino Ivakdalam-Elie Aiboy ini memimpin klasemen sementara Grup Timur Liga 2 2019 dengan mendongkel Persik di Kediri. Tampaknya menarik mengintip dapur Persewar untuk menguak resep racikan yang dilakukan tim pelatih mereka.

"Kami persiapkan tim ini dengan matang karena kami tahu tak bisa main di Papua, maka tim ini harus merekrut pemain bagus agar bisa bersaing di Liga 2. Kami kumpulkan pemain eks Liga 1 asal Papua yang punya pengalaman dan mental kuat karena status kandang kami di Pasuruan ibarat main di rumah orang lain," tutur Carolino Ivakdalam.

Ada enam pemain eks Liga 1 yang jadi tulang punggung klub berjuluk Seribu Bakau ini. Mereka antara lain Habel Boas Isir, Marco Kabiay, Mozes Banggo (Perseru), Victor Pae (Persipura), Isaac Wanggai (Persebaya), dan Okto Maniani (Sriwijaya FC). Mereka sudah separuh dari formasi inti starting XI bagi Persewar.

"Selain para senior itu, sebenarnya tim ini punya pemain banyak muda yang dididik coach Ino (panggilan akrab Carolino Ivakdalam) sejak di PPLP Papua. Jadi teamwork kami sudah terbentuk sejak lama," ungkap Elie Aiboy, asisten pelatih Persewar.

Keberadaan Elie Aiboy sebagai mantan pemain Timnas Indonesia juga punya pengaruh kuat bagi pemain Persewar. "Dia tak hanya menularkan ilmunya. Tapi juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemain profesional. Makanya, kami sangat segan dan respek kepada coach Elie," sebut Okto Maniani.

 

2 dari 2 halaman

Bonus Besar untuk Pemain

Ini semua masih bumbu dapur Persewar secara teknis. Soal nonteknis, ternyata manajemen telah menyiapkan iming-iming bonus cukup besar, bila pemain mampu meraih poin di kandang maupun tandang.

"Nilai kontrak pemain wajar, seperti klub-klub lain. Tapi manajemen memberi bonus besar bila kami dapat angka di pertandingan. Saya tak perlu sebutkan nominalnya. Dari pengalaman saya jadi pemain, bonus Persewar sangat besar untuk ukuran klub Liga 2. Berani taruhan, musim ini, saya kira tak ada klub Liga 2 memberi bonus seperti Persewar," ucap Elie Aiboy.

Berita Terkait