Alasan Dejan Antonic Jarang Merotasi Skuat Madura United

oleh Aditya Wany diperbarui 29 Jul 2019, 21:00 WIB
Pelatih Madura United, Dejan Antonic. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Bangkalan - Madura United cenderung tak banyak melakukan rotasi di Shopee Liga 1 2019. Pelatih Madura United, Dejan Antonic, menurunkan starting eleven yang hampir serupa dalam setiap pertandingan.

Perubahan terjadi hanya saat ada pemain cedera atau terkena hukuman akumulusi kartu. Dejan mengaku sudah menemukan the winning team Madura United dan sulit melakukan perubahan lagi.

Advertisement

"Kalau bisa ada rotasi, saya lakukan. Saya bukan pelatih amatir. Saya tahu kapan harus rotasi. Kami cuma punya beberapa pemain dan Madura United mau menang," kata pelatih asal Serbia itu.

"Kalau saya masukkan pemain muda, agak sedikit berisiko kalau tidak fokus. Tentu saya memberi kesempatan buat pemain lainnya. Kadang-kadang bisa, kadang-kadang juga tidak bisa," imbuhnya.

Laskar Sape Kerrab saat ini menjadi satu di antara tim yang perkasa di Liga 1 2019. Dari sembilan laga, mereka hanya kalah sekali saja, yaitu saat bertandang ke markas Persipura Jayapura (16/7/2019).

Madura United juga tercatat sebagai tim yang selalu memetik kemenangan di kandang. Hal itu semua berkat pemain bintang dan susunan starting eleven yang sudah klop selama pertandingan.

2 dari 2 halaman

Tak Mau Ambil Risiko

Duel Madura United vs Badak Lampung di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Sabtu (27/7/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Posisi penjaga gawang diisi Ridho Djazulie. Berikutnya, backfour dihuni Marckho Meraudje, Jaimerson Xavier, Fandry Imbiri, dan Andik Rendika Rama.

Formasi mereka juga disesuaikan kondisi, antara 4-3-3, 4-4-2, 4-4-1-1, hingga 4-2-4. Dengan formasi itu, posisi gelandang dipercayakan kepada Zulfiandi dan Asep Berlian.

Empat pemain mumpuni bertipe menyerang dimiliki oleh Madura United. Mereka adalah Andik Vermansah, Greg Nwokolo, Alberto Goncalves, dan Aleksandar Rakic.

"Kalau saya ganti pemain, bisa jadi performa tim menurun. Saya tidak mau ambil risiko. Kami bisa menang oke, tapi kalau kalah akan ada banyak masalah dan pusing kepala," ucap Dejan.