Jacksen Tiago, Mantan Indah yang Selalu Menyakiti Persebaya

oleh Aditya Wany diperbarui 02 Agu 2019, 08:45 WIB
Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Djadjang Nurdjaman punya catatan yang apik saat berhadapan dengan mantan klubnya, Persib Bandung. Sejak menangani Persebaya, pelatih asli Jawa Barat itu sudah tiga kali menumbangkan klub yang membesarkannya itu. Semuanya diraih dengan skor besar.

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu selama ini dikenal sebagai legenda hidup Persib dengan segala persembahan prestasinya. Dia tercatat pernah membawa Maung Bandung juara sebagai pemain dan pelatih. Masing-masing, tiga gelar Perserikatan pada 1986, 1989-1990, 1993-1994, Ligina 1994-1995, dan ISL 2014. 

Advertisement

Hal serupa terjadi pada Jacksen F. Tiago dengan Persebaya. Pria asal Brasil itu semasa bermain membawa Bajul Ijo menjadi kampiun Ligina 1996-1997. Saat mengawali karier sebagai pelatih, Jacksen meraih dua gelar secara beruntun bersama Persebya, yaitu Divisi 1 2003 dan Divisi Utama 2004.

Kemiripan juga terjadi saat Jacksen pindah ke klub lain dan harus menghadapi Persebaya. Pelatih berusia 51 tahun itu tercatat selalu menang dalam empat pertemuan melawan mantan klubnya tersebut.

Dua pertandingan pertama terjadi di ISL 2009-2010 saat dia menjalani periode pertama menangani Persipura. Musim lalu, Jacksen kembali mempermalukan Persebaya dalam dua pertemuan dia mengawal Barito Putera.

“Tidak perlu diingat lagi soal itu. Saya selalu fokus ke depan. Pertandingan sepak bola selalu berubah. Saya tidak pernah berusaha mengingat yang sudah berlalu,” kata Jacksen, memgomentari catatannya berjumpa Persebaya.

Terlepas dari catatan apik itu, Jacksen merupakan sosok yang sangat dihormati sekaligus dibanggakan Bonek, suporter Persebaya, dan masyarakat Surabaya. Persembahannya buat Persebaya sudah menjadi legitimasi kuat untuk mendapatkan status itu.

2 dari 2 halaman

Ikatan Kuat dengan Surabaya

Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura. (Bola.com/Aditya Wany)

Jacksen yang datang bersama Barito Putera ke Surabaya pada musim lalu, mendapat sambutan hangat dari Bonek. Suporter dengan warna kebesaran hijau itu tidak melupakan jasa sosok yang membawa harum nama klub kebanggaannya.

"Saya jelas senang bisa ada di sini. Saya tidak hanya sebagai pelatih Persipura, tapi persahabatan di sini tetap diutamakan. Sambutan dari Bonek luar biasa. Saya harap besok teman-teman Bonek datang ke stadion," ujar Jacksen.

"Kami sudah menyiapkan permainan yang terbaik untuk menjadi tontonan yang baik juga buat masyarakat Surabaya. Anak-anak Papua (pemain Persipura) juga akan mengeluarkan kemampuan terbaik," imbuhnya.

Lebih dari itu, ikatan Jacksen, sebagai warga negara Brasil, dan Surabaya makin kuat berkat sang istri, Nadira Bajamal. Jacksen berdomisili di Surabaya bersama keluarganya. Pasangan ini dikarunia dua putra, Hugo Samir dan Diego Samir.

Saat bersua awak media dalam sesi konferensi pers, Jacksen menunjukkan kecintaannya pada Surabaya dengan mengawal keterangan dengan sapaan menggunakan bahasa Jawa.

"Piye kabare, Rek? (Apa kabar, teman?)," ucapnya yang disambut tawa penuh keakraban kalangan jurnalis.

"Saya musim lalu datang disambut makan rawon. Sekarang tidak. Ini seharusnya ada makan-makan rawon lagi di sini," imbuhnya menyebut nama makanan khas Surabaya yang menjadi favoritnya itu.

Jacksen bakal melanjutkan cerita menghadapi Persebaya dalam laga pekan ke-12 Shopee Liga 1 2019. Menarik disaksikan apakah dia akan meneruskan rekornya itu dengan kembali menekuk Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Berita Terkait