Ruddy Keltjes Menilai Semua Lini Timnas Indonesia Lemah

oleh Gatot Susetyo diperbarui 06 Sep 2019, 06:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, tampak lesu usai ditaklukkan Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Kediri - Timnas Indonesia harus menanggung malu pada partai perdana  Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia setelah dipecundangi Malaysia 2-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam (5/9/2019).

Pelatih senior asal Surabaya, Ruddy Keltjes, menilai semua lini permainan Timnas Indonesia lemah. Terutama pada babak kedua.

Advertisement

"Kelemahan itu dimulai lini tengah, kemudian berimbas pada pertahanan. Puncaknya, tentu saja di kiper. Ketika sektor tengah rapuh, pemain belakang harus bekerja keras menahan gempuran lawan. Runyamnya, Andritany Adhiyasa juga tampil di bawah performa. Lihat saja, berapa kali dia bikin blunder," kata Ruddy Keltjes.

Mantan pilar Timnas Indonesia ini kasihan dengan Alberto Goncalvez, yang tampak kerja keras sendirian di depan.

Ruddy Keltjes juga menyorot kurangnya komunikasi antarpemain di semua lini sehingga mereka sering membuat kesalahan.

"Main sepak bola itu harus cerewet, sering teriak-teriak. Jadi antarpemain saling mengingatkan. Berapa kali pemain Malaysia lolos dari jebakan offside yang membahayakan gawang kita. Saat membuat jebakan offside, sering gagal karena ada sisa satu pemain di belakang," tutur Ruddy Keltjes.

Pelatih Simon McMenemy, lanjut Ruddy Keltjes, seolah tak mengubah cara main di babak kedua, sementara Malaysia melakukan perubahan.

"Babak kedua pressure yang dilakukan Malaysia sangat efektif sehingga membuat pemain Timnas Indonesia sulit mengembangkan permainan. Tekanan itu memaksa Indonesia sering bikin kesalahan yang bisa dimanfaatkan lawan," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Speed dan Power Hilang

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memeluk Beto Goncalves, usai ditaklukkan Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ruddy Keltjes juga menyorot kecepatan dan kekuatan yang hilang di paruh kedua permainan.

"Saya tak tahu kenapa speed dan power mereka tak terlihat lagi. Kalau seperti itu, berarti kekuatan pemain Timnas Indonesia tak bisa konstan selama 90 menit," ucapnya.

Lepas dari semua kekurangan itu, Ruddy Keltjes berharap kekalahan ini sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri.

"Hasil ini memang mengecewakan kita. Tapi, mari tetap berpikir positif. Bagaimana pun juga ini timnas kita. Semoga di pertandingan berikutnya, Indonesia tampil lebih baik dan meraih kemenangan," harapnya.