Persebaya Tanpa Pikal, Sugiantoro Tak Berambisi Jadi Pelatih Kepala

oleh Aditya Wany diperbarui 24 Sep 2019, 05:00 WIB
Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal dan Bejo Sugiantoro. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya dipastikan masih akan bertanding tanpa kehadiran Wolfgang Pikal karena belum disahkan sebagai asisten pelatih. Tim Bajul Ijo itu bakal ditemani asisten pelatih Bejo Sugiantoro saat menjamu Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (24/9/2019).

Bejo hadir sebagai perwakilan pelatih dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan. Meski demikian, seperti biasa, tak banyak pernyataan yang dikeluarkan Bejo untuk membicarakan persiapan timnya di laga tersebut.

Advertisement

Legenda hidup Persebaya Surabaya itu sadar diri dengan statusnya. Dia bahkan sempat menolak datang ke konferensi pers itu. Namun, regulasi Liga 1 2019 mewajibkan setiap tim menghadirkan perwakilan pelatih dan pemain.

“Saya terus terang tadi menolak datang ke sini. Tapi, ini bagian tugas saya untuk membuat tim tetap kondusif. Tidak perlu banyak polemik. Saya respek dengan coach Pikal. Kalau belum diverifikasi, saya yang harus datang,” ungkap Bejo.

“Sebenarnya bisa Pak Hadi (pelatih kiper) atau Mas Danang (pelatih fisik). Saya akan bersama pemain. Jangan salah tafsir, saya tidak berambisi di depan (jadi pelatih kepala). Saya ingin belajar dan yang penting tim berjalan baik dan bermain sesuai kemauan,” imbuhnya.

Persebaya sebenarnya telah menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih kepala. Namun, pelatih berusia 69 tahun itu belum tiba di Surabaya. Alhasil, Ruben Sanadi dkk. selama ini ditangani oleh Pikal dan Bejo.

Situasi itu memaksa Bejo berada di bangku cadangan menemani timnya dalam dua laga terakhir. Di bawah arahannya, ternyata Persebaya Surabaya justru tampil impresif. Terakhir, mereka menang 4-0 di kandang PSIS Semarang, Jumat (20/9/2019).

 

 

2 dari 2 halaman

Bejo Merasa Tersanjung

Perayaan gol pertama Persebaya ke gawang PSIS yang dicetak Otavio Dutra di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (20/9/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Banyak pujian dan sanjungan yang diarahkan kepada Bejo terkait hasil Persebaya Surabaya itu. Tapi, pelatih berusia 42 tahun itu memilih merendah.  

“Saya sering tersanjung dengan berita (yang menyebut) saya pelatih terbaik. Sebagai pelatih muda, saya di sini selalu belajar pada pelatih lain di sisa kompetisi ini. Saya tidak malu mengakui itu,” ujar Bejo.

“Komunikasi kami di staf pelatih berjalan lancar dan sering berdiskusi. Saya serahkan sepenuhnya pada tim pelatih. Seharusnya, jangan saya yang datang ke prescon (konferensi pers). Saya tidak mau berandai dengan yang lalu,” ucap mantan pelatih Persik Kediri itu.