Rapor Pemain Indonesia U-22 Saat Kalah dari Yordania

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Okt 2019, 07:15 WIB
Timnas Indonesia U-22. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Timnas Indonesia U-22 kembali menelan kekalahan di ajang CFA Team China Chong Qing Three Gorges Bank Cup International Football Tournament 2019, Minggu (13/10/2019) sore. Tim asuhan Indra Sjafri itu kalah tipis 0-1 dari Yordania U-22 di Stadion Wuhan Sport Center.

Gol tunggal lawan dicetak Yazan Alnaimat pada menit ke-49. Dari segi permainan, Timnas Indonesia U-22 bisa dibilang lebih baik. Gol lawan terjadi ketika pelatih Indonesia, Indra Sjafri, baru melakukan banyak perubahan saat turun minum.

Advertisement

Lima pemain dimasukkan di babak kedua, di mana yang paling terasa masukkan Andy Setyo menggantikan Bagas Adi Nugroho. Andy harus beradaptasi dengan Nurhidayat Haji Haris dan situasi ini dimanfaatkan Yordania untuk mencetak gol cepat pada babak kedua.

Legenda Arema FC, Singgih Pitono, menyebut performa Timnas Indonesia U-22 secara tim sudah oke. Hanya tinggal skema penyerangan yang butuh dipertajam karena peluang yang didapatkan masih bisa membuahkan gol.

Terkait analisis Singgih, berikut penilaian per individu pemain Timnas Indonesia U-22 saat melawan Yordania.

2 dari 5 halaman

Lini Pertahanan

Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, menangkap bola saat latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (15/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Yoppy Renato)

Nadeo Argawinata

Sektor kiper bisa dikatakan satu yang terbaik di Timnas Indonesia U-22. Nadeo bermain konsisten. Meski kemasukan satu gol, dia banyak melakukan penyelamatan. Gol yang dicetak Yordania sulit untuk diselamatkan karena pemain lawan punya ruang dan waktu melakukan tendangan keras didalam kotak penalti.

Nilai: 6,5

Asnawi Mangkualam

Andaikan Timnas Indonesia U-22 dapat poin di laga ini, Asnawi bisa jadi pemain yang punya peran penting. Dia bisa menahan serangan lawan di sektor sayap. Ditambah lagi mobilitasnya untuk membantu serangan.

Nilai: 6,5

Nurhidayat Haji Haris

Gol tunggal Yordania membuat nilai Nurhidayat berkurang karena dia harus beradaptasi dengan partner baru, Andy Setyo pada babak kedua. Padahal selama babak pertama, dia bermain apik dan banyak melakukan intersep.

Nilai: 6

Bagas Adi Nugroho

Permainan Bagas di laga ini belum maksimal. Menjabat sebagai kapten tim pada babak pertama, Bagas bermain apik ketika memotong serangan lawan sehingga tidak ada gol yang dicetak Yordania pada babak pertama. Namun, ada sebuah momen di mana dia membangun serangan, bola bisa dicuri lawan.

Nilai: 6

David Rumakiek

Bek asal Papua ini masih butuh waktu untuk adaptasi dengan pola permainan Timnas Indonesia U-22 yang mengandalkan bola pendek. Dia bagus saat bertahan, tapi kurang cepat ketika membantu serangan.

Nilai: 6

 

 

3 dari 5 halaman

Lini Tengah

Gelandang Timnas Indonesia, Syahrian Abimanyu, bersiap melakukan kick-off saat melawan China pada laga PSSI 88th U-19 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Luthfi Kamal Baharsyah

Gelandang jangkar Timnas Indonesia U-22 ini bermain lumayan bagus, tapi tidak dominan seperti beberapa waktu lalu. Umpan jauh dengan akurasi tinggi tidak terlihat.

Nilai: 6

Kadek Agung

Pemain asal Bali United sempat dapat peluang melakukan shooting dari luar kotak penalti. Namun, tembakannya tidak menemui sasaran. Dia harus beradaptasi untuk berbagi peran dengan Luthfi Kamal.  

Nilai 5,5

Syahrian Abimanyu

Pemain dengan mobilitas tinggi dalam laga ini. Sayang, suplai bola yang diberikannya ke depan tak bisa dimaksimalkan oleh rekan-rekan setimnya.

Nilai 6,5

 

4 dari 5 halaman

Lini Depan

Gelandang Indonesia, Egy Maulana Vikri, saat melawan Yordania pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Sabtu (13/10/2018). Indonesia menang 3-2 atas Yordania. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Egy Maulana Vikri

Pemain yang satu ini sangat diharapkan jadi pemecah kebuntuan bagi Timnas Indonesia U-22. Tapi, dalam laga ini Egy belum maksimal. Beberapa kali pergerakannya bisa dihentikan lawan yang punya postur lebih tinggi dan kokoh.

Nilai: 6

M. Rafli

Andaikan dapat suplai bola matang, Rafli bisa sangat berbahaya. Tapi, dia jarang punya peluang di dalam kotak penalti sehingga perannya juga kurang terlihat dan beberapa kali harus menjemput bola.

Nilai: 6

Witan Sulaiman

Pemain kidal ini juga kurang tajam dalam menyerang. Padahal beberapa tahun lalu dia sangat menakutkan jika melakukan tusukan. Akhirnya, pada babak kedua dia ditarik keluar.

Nilai: 5,5

 

5 dari 5 halaman

Pemain Pelapis

Pemain Timnas Indonesia U-19, Rachmat Irianto, mengontrol bola saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Senin (19/2/2018). Pemusatan ini akan berlangsung selama satu pekan, yakni 18-25 Februari. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Andy Setyo

Masuk di awal babak kedua, justru Andy Setyo membuat lini belakang Indonesia kecolongan. Padahal dia berfungsi untuk menghalau bola atas karena posturnya yang bisa mengimbangi pemain Yordania.

Nilai: 6

Sidik Saimima

Perannya tak terlihat dalam laga ini. Meski masuk di awal babak kedua, dia justru ditarik lagi beberapa menit kemudian. Dia tak bisa mengubah situasi agar Timnas Indonesia U-22 lebih menekan di babak kedua.

Nilai: 5

Tegar Sukamto

Sebuah pergantian pemain yang paling terlihat. Posturnya bagus untuk duel. Umpan jauhnya punya akurasi bagus sehingga serangan balik yang dilakukan Timnas Indonesia U-22 sering merepotan Yordania. Sayang, dia cedera dan harus ditarik keluar lagi.

Nilai 6,5

Firza Andika

Sektor kiri Timnas Indonesia U-22 lebih hidup dengan kehadirannya. Beberapa kali pemain PSM Makassar ini bisa membantu serangan.

Nilai: 6

Ikhram Mila

Kecepatannya bisa diandalkan. Tapi sayang, beberapa kali olah bolanya tertahan pemain belakang Yordania. Padahal suplai bola kepadanya sudah lumayan.

Nilai 5,5

Rachmat Irianto

Masuk di pertengahan babak kedua sebagai gelandang bertahan. Dia membuat pertahanan Indonesia lebih kokoh. Beberapa kali duel sukses dimenanginya.

Nilai: 6

Sani Rizky

Biasanya permainan Sani lebih efektif. Tapi, kali ini dia terlalu banyak membawa bola. Sehingga serangan yang harusnya cepat dilakukan beberapa kali tertahan.

Nilai 5,5

Berita Terkait