Pelatih Persebaya Enggan Mengingat Pesta Gol ke Gawang Persib di Bali

oleh Aditya Wany diperbarui 18 Okt 2019, 05:45 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Gianyar - Persebaya akan menghadapi Persib Bandung pada laga pekan ke-23 Shopee Liga 1 2019. Pesebaya memiliki catatan positif ketika berhadapan dengan Persib. Namun, Wolfgang Pikal enggan melihat hasil positif tersebut.

Persebaya memiliki catatan impresif saat berjumpa Persib Bandung dalam tiga pertemuan terakhir. Persebaya dua kali menang saat bertandang, masing-masing 4-1 di Bali pada Liga 1 2018 (20/10/2018) dan 3-2 di Bandung pada Piala Presiden 2019 (7/3/2019).

Advertisement

Terbaru, Persebaya pesta gol 4-0 ke gawang Persib dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (5/7/2019). Kini kedua tim bakal kembali berjumpa dengan Maung Bandung sebagai tuan rumah pada pekan ke-23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat malam (18/10/2019).

Wolfgang Pikal mengingatkan anak asuhnya untuk tidak jemawa dengan hasil yang pernah diraih ketika melawan Persib.

“Memang kami pernah menang di Stadion Kapten I Wayan Dipta melawan Persib. Tetapi itu sudah lama. Kami harus melihat ke depan, bukan melihat ke belakang,” kata pelatih asal Austria tersebut.

Ucapan Pikal dapat dimaklumi, hal itu dikarenakan dirinya belum menjadi pelatih Persebaya ketika meraih hasil tersebut. Saat itu, Tim Bajul Ijo masih ditangani oleh Djadjang Nurdjaman.

Di sisi lain, Pikal ingin membahas topik mengenai aspek kekuatan timnya dan adu strategi dengan Persib. Duel itu menjadi ajang pertemuan dua klub eks Perserikatan dengan pemain yang juga berkualitas.

Pikal menyebut ada enam pemainnya yang absen. Di antaranya adalah Irfan Jaya yang mengalami akumulasi kartu kuning. Dua di antaranya, yaitu Rachmat Irianto dan Mochamad Supriadi harus bersama Timnas Indonesia, U-22 dan U-18.

Lalu, tiga pemain mengalami cedera. Osvaldo Haay mengalami cedera lutut, sedangkan Otavio Dutra dan Ruben Sanadi juga diragukan tampil. Situasi itu menyulitkan Pikal untuk bisa menurunkan kekuatan penuh.

“Sebetulnya rencana saya nanti secara teknik akan diatur supaya lebih maksimal. Tapi, kami memang mengalami sedikit masalah dengan pemain yang tidak bisa tampi. Mungkin kami akan ganti formasi atau strategi untuk mennag,” ungkap pelatih Persebaya tersebut.

2 dari 2 halaman

Kenangan Indah di Bali

Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal. (Bola.com/Aditya Wany)

Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, tidak merasa risau saat timnya harus bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Baginya, Bali bukan tempat yang asing. Meski berpaspor Austria, Pikal berdomisili di Bali.

“Setengah hidup saya habiskan di Bali. Saya punya banyak sekali teman di Bali, saya menikah di Bali, anak saya lahir di Bali, dan sampai sekarang saya masih berdomisili di Bali,” kata pelatih berusia 51 tahun itu.

Pikal pernah merintis bisnis tekstil saat berada di Bali. Ia pernah menjadi pemain sepak bola di Austria dan mendapat ajakan dari mantan pelatih Perseden Denpasar, Dick Buitelaar, untuk menjadi pelatih sepak bola di Bali.

Lalu, Dia menimba ilmu kepelatihan bersama beberapa klub papan atas Eropa seperti Arsenal dan Ajax Amsterdam. Pikal juga pernah menangani tim junior Akademi Real Madrid Asia.

Dari situlah kemudian dia berkenalan dengan Alfred Riedl, pelatih asal Austria, dan kemudian bekerja sama di Timnas Indonesia.

“Saya sudah 20 tahun berdomisili di Bali. Saya punya banyak pengalaman baik di dalam maupun luar sepak bola. Semua bagus di Bali. Saya selalu sangat hormat dengan Bali dan orang Bali juga,” ucapnya.

Pikal resmi menjadi pelatih Persebaya pada 11 Oktober setelah lebih dari sebulan dikenalkan oleh manajemen klub. Awalnya, Pikal didapuk sebagai asisten pelatih, namun kemudian ditunjuk sebagai pelatih kepala seiring batal bergabungnya Alfred Riedl.