CdM SEA Games 2019 Anggap Oegroseno Keliru Laporkan Erick Thohir ke Polisi

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 26 Okt 2019, 05:45 WIB
Chef de Mission Indonesia (CdM), Harry Warganegara, saat mengunjungi latihan Timnas Hoki Es Indonesia di Bintaro X Change, Rabu (23/10). Sebanyak 18 atlet akan ikut berjuang pada SEA Games 2019 mendatang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Chef de Mission (CdM) SEA Games 2019, Harry Warganegara, menilai langkah Ketua Umum Pengurus Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Oegroseno, yang melaporkan mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, ke polisi merupakan salah alamat. 

Polemik antara Oegroseno dan Erick Thohir bermula dari dicoretnya cabang olahraga tenis meja dari SEA Games 2019. Padahal, mantan Wakapolri itu mengaku pihaknya sudah menyiapkan sejumlah atlet untuk bertanding di SEA Games 2019.

Advertisement

Erick Thohir yang ketika itu masih menjabat Ketua KOI memilih tidak memberangkatkan atlet tenis meja karena ada dualisme kepengurusan di PTMI. Saat ini, PTMSI memiliki tiga kepengurusan yakni kubu Oegroseno, Lukman Eddy, dan Peter Layardilay.

Kekecewaan Oegroseno itu membuatnya melaporkan Erick Thohir ke Polda Metro Jaya. Erick Thohir yang kini menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-9 Kabinet Indonesia Maju itu dianggap telah melakukan penipuan, karena tidak memberangkatkan delapan atlet PTMSI.

Chef de Mission (CdM) SEA Games 2019, Harry Warganegara, mengaku seharusnya Oegroseno menyelesaikan permasalahan tersebut ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI), bukan ke kepolisian. Penyebabnya adalah perkara ini merupakan permasalahan olahraga.

“Urusan olah raga itu ada di BAKI (Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia). Tidak ada urusannya dengan kepolisian. Akan tetapi, kalau mau dilaporkan silahkan," kata Harry Warganegara.

Lebih lanjut, Harry menilai keputusan tidak memberangkatkan atlet dari PTMSI sudah tepat. Menurut dia, ada aturan yakni setiap cabang olahraga yang memiliki dualisme kepengurusan tidak akan diberangkatkan ke SEA Games 2019.

"Persoalan tenis meja kami serahkan kepada Kemenpora karena status pengurus belum beres di internal. Oleh kemenpora diputuskan tenis meja tidak diberangkatkan. Sampai hari ini, tidak diberangkatkan ke SEA Games 2019," ujar Harry.

“Sudah ada kesepakatan antara pak Erick, pak Tono (Suratman, mantan ketua KONI), dan Menpora. Kalau memang cabang olahraga serius dengan nasib atlet, jangan ada dualisme kepengurusan," tegas Harry.

2 dari 2 halaman

Bermodalkan 773 Atlet

Logo SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. VFF)

Indonesia direncanakan mengirim 773 atlet ke SEA Games 2019. Untuk memberangkat para atlet, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah menganggarkan dana sebesar Rp64 miliar.

Jumlah 773 atlet tersebut tersebar dalam 49 cabang olahraga yang diikuti Kontingen Indonesia. SEA Games 2019 rencananya akan digelar pada 30 November sampai 11 Desember 2019.

Berita Terkait