Tak Bisa Main di Stadion GBT, Persebaya Prioritaskan Gelora 10 November 


oleh Aditya Wany diperbarui 26 Okt 2019, 16:45 WIB
Stadion Gelora 10 November, Surabaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya harus siap-siap menggunakan stadion baru untuk mengarungi kompetisi musim depan. Penyebabnya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, akan direnovasi pada awal tahun depan demi kelangsungan Piala Dunia U-20 2021.

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menyebutkan pihaknya akan tetap ingin bermain di Surabaya, meski tak bisa menggunakan Stadion GBT. Hal itu berarti dia membuka peluang kembali menggunakan Stadion Gelora 10 November, Surabaya.

Advertisement

"Kalau misalnya benar-benar tidak bisa bermain di GBT, Persebaya mengutamakan bermain di Surabaya. Karena apa pun itu, Persebaya adalah klub yang bermarkas di Surabaya. Opsi pertama adalah Gelora 10 November," kata Candra kepada Bola.com.

Stadion Tambaksari, sebutan untuk Gelora 10 November, merupakan tempat yang sangat bersejarah untuk Persebaya. Stadion itu menjadi saksi pertandingan dan prestasi yang diraih Persebaya sejak era Perserikatan hingga ISL.

Tambaksari kemudian tidak lagi digunakan saat Persebaya terlibat dualisme mulai 2011 hingga 2016. Saat diakui kembali oleh PSSI, Persebaya kemudian menggunakan Stadion GBT untuk berkompetisi di Liga 2 2017 hingga sekarang.

Persoalannya, Stadion Tambaksari mengalami kerusakan di banyak aspek. Letaknya juga berada di pemukiman padat penduduk. Kawasan Tambaksari, Surabaya Timur, berada di dekat pusat pemerintahan sekaligus perdagangan.

Situasi itu menyulitkan bagi Persebaya untuk menggunakannya lagi. Hal itu berbeda dengan Stadion GBT, yang jauh dari pemukiman di kawasan Surabaya Barat.

"Tapi, untuk tampil di kompetisi Liga 1, Gelora 10 November juga harus diverifikasi. Kalau lolos itu lebih baik, jadi Persebaya tidak harus keluar dari Surabaya. Tapi, kalau Stadion Gelora 10 November tidak lolos verifikasi, kami harus mencari pilihan lain," imbuh Candra.

2 dari 2 halaman

Opsi Markas Baru

Stadion Gelora 10 November kandang Persebaya Surabaya saat ini hanya menjadi tempat latihan warga dan SSB setempat, Stadion ini merupakan saksi bisu kejayaan Persebaya. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Melihat kondisi Tambaksari, sepertinya sulit bagi Persebaya bisa mendapatkan verifikasi PT LIB. Stadion Gelora 10 November sudah terlalu lama tidak digunakan untuk pertandingan resmi dengan segala kendalanya.

Selain dua stadion itu, Kota Surabaya tidak memiliki stadion lain yang berpeluang menjadi markas Persebaya pada musim depan.

Manajemen Persebaya sebenarnya juga mendaftarkan Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sebagai opsi kedua Stadion GBT untuk Liga 1 musim ini. Sangat mungkin buat mereka hijrah ke kota satelit itu musim depan.

"Di sekitar Surabaya ada di Gresik dan Sidoarjo. Ada opsi lain yang mungkin digunakan," tutur manajer berusia 42 tahun tersebut.

Pilihan paling realistis memang terpaksa hijrah ke luar Surabaya, setidaknya di dua kota penyangga, yaitu Sidoarjo dan Gresik. Selain Stadion Gelora Delta, Persebaya bisa juga menggunakan Stadion Joko Samudra, Gresik.