Tak Mau Tertekan Bonek, Pelatih Persebaya Menghindari Berita di Media

oleh Aditya Wany diperbarui 29 Okt 2019, 05:00 WIB
Wolfgang Pikal memimpin latihan Persebaya di Lapangan Polda Jatim, Surabaya, Rabu sore (4/9/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, mendapat tekanan besar dari Bonek, suporter Persebaya. Penyebabnya, dia belum mampu memberi kemenangan setelah resmi menjadi pelatih kepala sejak tiga pertandingan terakhir di Shopee Liga 1 2019.

Tim Bajul Ijo bahkan belum menang dalam lima pertandingan secara beruntun. Pikal juga belum mampu mempersembahkan kemenangan saat Persebaya bertanding sebagai tuan rumah sekalipun.

Advertisement

Kini, nasibnya seolah dipertaruhkan saat Persebaya menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa sore (29/10/2019). Jika kembali gagal menang, Bonek siap menuntut tanggung jawab dari pelatih berpaspor Austria itu.

"Saya tidak terpengaruh dengan Bonek, tapi saya tetap hormat dengan mereka. Kami akan tetapi bermain 100 persen. Tim ini tidak berjalan sendiri dan akan bangkit memenangi pertandingan," kata Pikal.

"Saya harap Bonek tetap datang memberi dukungan kepada kami. Pemain butuh semangat dari Bonek. Semua elemen pasti ingin kami kembali menang dan mendapat poin," imbuh arsitek berusia 51 tahun itu.

Tekanan untuk mundur dari Pikal mulai muncul sejak sepekan terakhir. Pekan lalu, Persebaya kalah 0-1 saat bertandang ke markas Persela Lamongan, Rabu (23/10/2019). Hasilnya, Bonek meminta Pikal mundur.

Suporter dengan warna kebesaran hijau itu meneriakkan "Pikal Out" di dalam maupun luar stadion. Bahkan, ada pula yang menyindir Pikal sebagai guru olahraga yang tidak becus menangai tim Liga 1 seperti Persebaya.

2 dari 2 halaman

Menghindari Stres

Dua asisten pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal dan Bejo Sugiantoro, bersenda gurau setelah latihan Persebaya untuk menghindari momen menjawab pertanyaan dari awak media. (Bola.com/Aditya Wany)

Pikal berusaha menghindar dari tekanan yang berpotensi membuatnya stres itu.

"Saya tidak baca koran dan media sosial. Saya belajar itu dari Alfred Riedl (mantan pelatih Timnas Indonesia). Itu membuat saya lebih tenang dan fokus pada pekerjaan saya," ucap mantan asisten pelatih Timnas Indonesia tersebut.

Terlepas dari catatan buruk itu, Persebaya juga punya torehan kurang apik dalam 11 laga kandang dengan hanya memenangi tiga di antaranya. Ruben Sanadi cs. kali terakhir menang di Surabaya saat menjamu Persipura Jayapura pada 2 Agustus 2019 atau hampir tiga bulan lalu.

Berita Terkait