Seto Nurdiyantoro Mengomentari Kegagalan PSS Menaklukkan PSIS

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 02 Nov 2019, 19:20 WIB
Dua pemain PSS, Jajang Sukmara dan Rangga Muslim (hitam), mencoba mengadang pergerakan striker PSIS, Bruno Silva (biru) dalam laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (2/11/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Sleman - PSS Sleman gagal membalas kekalahan dari PSIS Semarang dalam laga pekan ke-26 Shopee Liga 1 2019. Bermain tandang serasa kandang, tim Elang Jawa menyerah telak 0-3 dari PSIS di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (2/11/2019).

Tampil minus dua pemain asing, yakni Alfonso De La Cruz dan Brian Ferreira, cukup berdampak pada performa PSS Sleman di lapangan. Hasilnya gawang Ega Rizky jebol tiga kali oleh masing-masing melalui Wallace Costa, Claudir Marini Jr, dan Septian David Maulana.

Advertisement

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, mengomentari performa timnya yang menurun dalam laga kontra PSIS.

"Selamat untuk PSIS. Sebenarnya jalannya pertandingan menarik, saling menyerang, tapi kami tidak bisa mencetak gol. Rencana kami untuk revans juga gagal. Tentu menjadi pelajaran penting bagi kami," ujar Seto Nurdiyantoro.

Seto menyoroti gol pertama PSIS ke gawang timnya, yang berdampak pada mental bertanding di sisa waktu pertandingan. Gol itu hasil penalti akibat pelanggaran Jajang Sukmara kepada Claudir Marini Jr.

"Soal penalti tadi, seharusnya tidak perlu terjadi. Saya berikan pemahaman ke pemain soal mengapa bisa terjadi," kata Seto.

2 dari 2 halaman

Kurang Istirahat

Selebrasi gol pemain PSIS Semarang, Claudir Marini Jr ke gawang PSS Sleman, yang disambut oleh rekan-rekannya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (2/11/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Seto mengakui tim asuhannya mendapat pelajaran yang sangat berharga dari PSIS. Dengan kekalahan ini, PSS Sleman selalu kalah dari PSIS dalam dua pertemuan pada musim ini. Bagus Nirwanto dkk. menyerah 1-3 pada pertemuan pertama di kandang sendiri (17/7/2019).

"Kami harus belajar bagaimana mengantisipasi kecepatan permainan PSIS. Selain itu, beberapa pemain juga tampil di bawah performa, mungkin karena recovery yang mepet dan tentunya kelelahan," jelas Seto Nurdiyantoro. (Vincentius Atmaja)