Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia Memboikot Laga Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 19 Nov 2019, 10:00 WIB
Suporter Timnas Indonesia mengibarkan bendera raksasa saat melawan Thailand pada laga Final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, (14/12/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia (ASIM) mengeluarkan sikap menyusul pertandingan Malaysia kontra Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019). Massa pendukung ini memutuskan untuk memboikot partai kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia tersebut.

Aksi boikot tersebut dilatarbelakangi kekecewaan terhadap PSSI. Namun, ASIM tetap akan hadir di Bukit Jalil. ASIM bakal berada di luar stadion dan berencana memprotes PSSI.

Advertisement

"Sikap kami sesuai kesepakatan teman-teman saat kopi darat pertengahan bulan Oktober memutuskan tidak masuk ke tribun atau bisa disebut juga boikot tetapi teman-teman akan tetap hadir di Bukit Jalil untuk menyuarakan aksi ketidakpuasan terhadap Federasi PSSI," ujar Ketua ASIM, Luki Ardianto dilansir dari Antara.

Luki mengatakan, ketidakpuasan ASIM terhadap PSSI dikarenakan sejumlah faktor. ASIM kecewa terhadap kepengurusan PSSI yang baru terbentuk lantaran masih dihuni oleh beberapa wajah lama.

"Juga persiapan Timnas Indonesia selama babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Suporter menilai PSSI tidak serius. Pemilihan pemain juga asal-asalan karena banyak pemain yang penampilannya bagus di kompetisi malahan tidak dipanggil," kata Luki.

2 dari 2 halaman

Membantu Suporter Lain di Malaysia

Suporter Tim Garuda membentangkan syal jelang menyaksikan Indonesia melawan Thailand pada laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Indonesia kalah 0-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kendati memboikot, ujar pria asal Kediri tersebut, pihaknya akan tetap membantu para suporter asal Indonesia yang datang ke Malaysia. Caranya dengan melakukan koordinasi dan menyediakan sejumlah bus untuk para suporter menuju Stadion Bukit Jalil dan saat pulang pada titik-titik tertentu.

Luki juga telah diajak berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk meminimalkan potensi terjadinya insiden antara suporter Timnas Indonesia dengan pendukung tuan rumah.

"Poin-poinnya di antaranya nanti suporter Timnas Indonesia akan dijadikan satu di Gate E dan pintu dibuka pukul 16.00 waktu setempat kemudian suporter Timnas Indonesia Indonesia bisa masuk. Suporter Timnas Indonesia setelah pertandingan tidak bisa keluar dulu, setelah suporter Malaysia keluar baru suporter Timnas Indonesia boleh keluar," imbuh Luki.