Asprov PSSI Jabar Persilakan Satgas Antimafia Bola Usut Dugaan Pengaturan Skor Persikasi Vs Perses

oleh Erwin Snaz diperbarui 28 Nov 2019, 20:30 WIB
Ilustrasi - Muncul dugaan pengaturan skor yang melibatkan laga Liga 3, Persikasi versus Perses.

Bola.com, Bandung - Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono,  mempersilahkan Satgas Antimafia Bola untuk membongkar lebih dalam adanya dugaan kasus pengaturan skor di Jawa Barat. Pihaknya tidak akan menutup-nutupi dugaan pengaturan skor yang terjadi pada Liga 3 Jawa Barat tersebut.

Hal itu sebagai bentuk sikap tegas dari Asprov PSSI Jawa Barat dalam mendukung pembersihan sepak bola dari pengaturan skor.

Advertisement

"Mereka yang melakukan aksi pengaturan skor itu bertindak atas nama

individu-individu, bukan atas organisasi PSSI Jabar," ujar Tommy di Bandung, Kamis (28/11/2019).

Namun, Asprov PSSI Jabar tetap menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah sehingga pihaknya tetap akan membantu dan menyiapkan pengacara untuk mendampingi individu yang menjadi Pengurus Asprov PSSI Jabar selama proses sedang berjalan.

Tommy mengungkap Asprov PSSI Jawa Barat sebenarnya telah berusaha untuk mencegah terjadinya pengaturan skor. Organisasi ini, kata dia, sedikitnya telah empat kali menggelar pertemuan resmi untuk mengingatkan pelaku sepak bola di Jawa Barat agar bersikap sportif dan tidak melakukan kecurangan dalam kegiatan sepak bola.

Bahkan ketika kasus pengaturan skor mencuat di tingkat nasional, PSSI Jabar langsung menggelar pertemuan perangkat pertandingan di wilayah mereka dengan pembicara dari Bidang Hukum Polda Jabar.

Kemudian, Asprov PSSI Jawa Barat juga kembali menggelar pertemuan dengan perangkat pertandingan beberapa hari setelah wasit asal Garut, NS, diciduk Satga Antimafia Bola pada Januari 2019.

"Dalam pertemuan itu, kembali diingatkan agar penggiat sepak bola termasuk perangkat pertandingan di Jabar selalu menjauhkan dari upaya-upaya pengaturan skor," tegas Tommy.

 

 

2 dari 2 halaman

Langkah Pencegahan

Setelah itu, Asprov PSSI Jawa Barat juga menyosialisasikan hasil diskusi di satu di antara hotel di Bandung dengan pembicara utama Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol. Hendro Pandowo.

Sebelum Liga 3 bergulir, PSSI Jabar mengumpulkan semua perangkat pertandingan dan perwakilan klub untuk kembali mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi fair play dan tidak melakukan perbuatan tercela dengan mengatur hasil pertandingan.

"Jadi, langkah pencegahan sebetulnya sudah kami lakukan. Namun, dalam kenyataan di lapangan kembali kepada masing-masing individu. Tentu kami sangat menyesal dan menyayangkan dengan kejadian ini karena nama Jabar tercoreng dalam persepak bolaan Nasional," ucap Tommy.

Itulah mengapa, PSSI Jabar mempersilakan kepada Satgas Antimafia Bola untuk membongkar lebih dalam dugaan pengaturan skor ini yang terjadi pada pertandingan kompetisi Liga 3 mempertemukan Persikasi Kabupaten Bekasi versus Perses Sumedang.

Menurut Tommy, ketika dia terpilih memimpin PSSI Jabar sejak dua

tahun lalu, sudah berkomitmen menjaga marwah sepak bola di Jabar, harus bersih dari perbuatan pengaturan skor.

"Saya berharap dari kejadian ini akan memberikan efek jera bagi siapapun sehingga tidak ada lagi pengaturan skor di sepak bola Indonesia, khususnya di Jawa Barat," ujarnya.

Seperti diketahui, kejadian di Liga 3 ini, wasit DSP asal Indramayu, DS bagian penugasan wasit, H anggota Exco PSSI Jabar, dan beberapa pengurus Persikasi berinisial SHB, HR, BTR, serta MR (perantara) diduga terlibat upaya memenangkan Persikasi saat melawan Perses, yang berakhir dengan skor 3-2 untuk Persikasi, di Stadion Ahmad Yani, Sumedang (6/11/2019).