Kekurangan Pemain Bertalenta Membuat Singapura Kesulitan Bersaing di SEA Games 2019

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 29 Nov 2019, 06:15 WIB
Pelatih Singapura U-22, Fandi Ahmad, memberikan instruksi saat melawan Timnas Indonesia U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Kamis (28/11). Indonesia menang 2-0 atas Singapura. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Manila - Pelatih Timnas Singapura U-22, Fandi Ahmad, mengungkap sejauh ini tim asuhannya kesulitan bersaing di SEA Games 2019 karena kekurangan pemain bertalenta. Kondisi itu yang membuat Singapura kemungkinan besar kembali gagal meraih medali emas.

Timnas Singapura U-22 harus mengakui kekalahan 0-2 dari Timnas Indonesia U-22 pada laga kedua Grup B SEA Games 2019. Kekalahan tersebut membuat Singapura kini berada di posisi yang sulit, yakni peringkat keempat dengan raihan satu poin.

Advertisement

"Saya rasa Singapura tidak memiliki banyak talenta pemain. Kami tidak memiliki banyak pemain bertalenta sebanyak negara-negara di ASEAN. Anda sudah tahu kalau pemain kami mayoritas adalah pelajar sehingga kami tidak bisa banyak menuntut," kata Fandi Ahmad.

“Semestinya saya yang harus berterima kasih kepada mereka karena masih mau bermain untuk negaranya. Kami tidak bisa mendapatkan pemain lain dan inilah yang kami punya. Namun, pencarian bakat lain akan terus berlangsung," imbuh mantan pelatih Pelita Jaya itu.

Selain kesulitan mencari talenta pemain, program wajib militer dari Pemerintah Singapura membuat bakat-bakat muda harus menepi sementara dari sepak bola. Setelah menuntaskan kewajiban tersebut, pemain harus dibina sejak awal lagi untuk bisa mengembalikan performanya.

Kekalahan dari Indonesia membuat peluang Timnas Singapura U-22 melaju ke semifinal di SEA Games 2019 menipis. Ikhsan Fandi dkk. wajib menyapu bersih tiga laga sisa dengan kemenangan sembari berharap Timnas Indonesia U-22 atau Vietnam sebagai pemuncak klasemen, meraih hasil minor.

2 dari 2 halaman

Berita Terkait