Akhir Perjalanan Unai Emery Sebagai Manajer Arsenal

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 29 Nov 2019, 20:15 WIB
Manajer Arsenal, Unai Emery. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Arsenal resmi memberhentikan Unai Emery dari posisi manajer. Hal itu membuat manajemen Arsenal harus mencari pengganti yang tepat untuk mengembalikan performa klub.

Emery menangani Arsenal sejak musim panas 2018. Saat itu, ia ditunjuk sebagai penerus Arsene Wenger yang mengundurkan diri setelah musim 2017-18 berakhir.

Advertisement

Pada awal periodenya di Arsenal, Emery menunjukkan perkembangan yang positif. Namun, awan kelabu mulai menghantui Emery setelah ia berseteru dengan Mesut Ozil.

Setelah kejadian tersebut, masalah demi masalah terjadi di Arsenal. Walaupun menunjukkan tren positif, namun Arsenal gagal menembus Liga Champions dan takluk pada laga final Liga Europa 2019.

Popularitas Emery di kalangan suporter menurun pada musim panas 2019. Kebijakan transfer yang tidak sesuai dengan kebutuhan klub turut membuat Arsenal semakin terpuruk.

Semua kesalahan tersebut difokuskan ke Emery yang dianggap gagal meracik Arsenal untuk menunjukkan performa bagus. Hal itu semakin parah dengan pertikaiannya dengan Granit Xhaka.

Emery dianggap tak memiliki pengetahuan apa pun untuk membuat Arsenal bangkit. Suaranya semakin hilang di ruang ganti Arsenal. Hal itu menjadi faktor utama manajemen menyudahi karier Emery di The Gunners.

2 dari 3 halaman

Freddie Ljungberg Jadi Pengganti Sementara

Freddie Ljungberg. (AFP/Manjunath Kiran)

Untuk menggantikan posisi Unai Emery, manajemen Arsenal menunjuk Freddie Ljungberg sebagai pelatih interim. Ljungberg merupakan staf pelatih skuat utama Arsenal sejak awal musim 2019-20.

Penunjukan Ljungberg dianggap sebagai pilihan yang tepat karena sejarahnya bersama Arsenal. Sosok asal Swedia itu menorehkan banyak prestasi ketika masih membela Arsenal dan masih menjadi idola suporter The Gunners.

Namun, Ljungberg bukan opsi yang realistis untuk jangka panjang. Walaupun memiliki visi yang selaras dengan Arsenal, Ljungberg tidak memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi manajer.

Arsenal merupakan satu di antara dua klub Premier League yang pernah memiliki manajer terlama. Sebelum Emery, Arsene Wenger sudah menangani Arsenal selama 22 musim.

Karena itu, Arsenal membutuhkan sosok yang berpengalaman untuk menangani klub tersebut.

3 dari 3 halaman

Calon yang Realistis

Mikel Arteta. (dok. Manchester City FC)

Arsenal sempat dikaitkan dengan manajer Wolverhampton, Nuno Espirito Santo. Namun, tidak mungkin Wolverhampton melepasnya pada tengah musim.

Kondisi itu membuat Arsenal harus menunjuk manajer berpengalaman yang sedang menganggur. Dua nama manajer berpengalaman yang tidak terikat dengan klub mana pun adalah Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino.

Allegri sempat dikaitkan dengan Arsenal pada musim panas 2018, namun ia memutuskan bertahan di Juventus. Jika berbicara Pochettino, peluangnya untuk menangani Arsenal tidak besar karena ia adalah mantan manajer Tottenham Hotspur.

Jika Pochettino merasakan ikatan emosional dengan Tottenham, sudah pasti ia akan menolak Arsenal. Tetapi, jika Pochettino adalah profesional sejati, ia berpeluang menerima apabila ada tawaran dari Arsenal.

Kandidat lain yang cukup realistis bagi Arsenal adalah Patrick Vieira dan Mikel Arteta. Dua mantan kapten Arsenal itu hampir dipastikan tertarik untuk kembali ke klub tempat mereka pernah bernaung.

Berita Terkait