Tampil di Final SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 Harus Pelajari Lagi Kekalahan dari Vietnam

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 08 Des 2019, 09:45 WIB
Timnas Indonesia U-22 merayakan keberhasilan ke final SEA Games 2019 bersama suporter setelah mengalahkan Myanmar 4-2 di semifinal di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu (7/12/2019). (Bola.com/ M. Iqbal Ichsan)

Bola.com, Solo - Timnas Indonesia U-22 berhasil melaju ke final SEA Games 2019 setelah mengalahkan Myanmar di semifinal. Anak asuh pelatih Indra Sjafri itu menang secara dramatis 4-2 atas Myanmar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu sore (7/12/2019).

Timnas Indonesia U-22 lebih dulu unggul 2-0 melalui Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri, namun kemudian dibalas oleh pemain Myanmar, Aung Kang Mann dan Win Naing Tun, untuk memaksakan skor 2-2.

Advertisement

Evan Dimas dan Osvaldo Haay, tampil sebagai pahlawan kemenangan Skuat Merah-Putih muda dengan mencetak gol pada babak perpanjangan waktu. Timnas Indonesia U-22 pun melangkah ke final dan kembali bertemu Vietnam, yang berhasil menghajar Kamboja 4-0 di semifinal.

Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 melaju ke final SEA Games 2019 disyukuri sekaligus diapresiasi oleh Kas Hartadi, pelatih Sriwijaya FC.

"Luar biasa permainan Timnas Indonesia U-22. Agresif dan sangat baik, terorganisasi, meski ada satu kesalahan yang berujung pada gol balasan Myanmar," ujar Kas Hartadi kepada Bola.com.

Saddil Ramdani dkk. dijadwalkan melakoni partai puncak untuk merebut medali emas kontra Vietnam di Stadion Rizal Memorial, Selasa (11/12/2019).

2 dari 2 halaman

Pelajari Kekuatan Vietnam

Para pemain Timnas Indonesia U-22 tampak kecewa usai dikalahkan Vietnam U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Minggu (1/12/2019). Indonesia kalah 1-2 dari Vietnam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kas Hartadi meminta tim pelatih dan pemain Timnas Indonesia U-22 kembali mempelajari kembali kekuatan Vietnam, terutama berkaca dari kekalahan pada babak penyisihan Grup B.

Ketika itu Timnas Indonesia U-22 sempat unggul melalui Sani Rizky, namun akhirnya justru kalah 1-2.

"Tapi, ingat, lawan yang akan dihadapi di final nanti adalah Vietnam yang mengalahkan kita di fase grup. Mereka setiap tahun bertambah kuat," ujar Kas Hartadi.

"Harus fokus, pelajari lagi saat kalah dari Vietnam kemarin seperti apa. Harus juara, sudah tidak bisa ditawar lagi. Sudah terlalu lama menunggu, 28 tahun lamanya," tegas pria yang juga pemain Timnas Indonesia saat merebut medali emas SEA Games 1991 ini.

 

Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina dengan mengklik tautan ini.