Era Keterbukaan, Ketua Umum The Jakmania Mendorong Manajemen Persija Tidak Tertutup

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Jan 2020, 05:45 WIB
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, berbincang bersama Ketua Umum PP The Jakmania, Ferry Indrasjarief di Kantor Persija, Senin (8/7/2019). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Bola.com, Jakarta - Aktivitas transfer Persija Jakarta yang cenderung pasif dalam satu pekan terakhir disoroti oleh Ketua The Jakmania, Tauhid Indrasjarief. Pria yang karib dipanggil Bung Ferry ini meminta tim kebanggaannya agar lebih terbuka.

Sebelum pergantian tahun, Persija Jakarta gencar mendatangkan pemain. Dua wajah lokal, Alfath Faathier dan Otavio Dutra merapat. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu juga telah memastikan tidak memperpanjang kontrak pelatih Edson Tavares.

Advertisement

Menjadi masalah karena Persija Jakarta tiba-tiba bergerak lambat dan tidak kunjung mengumumkan pengganti Tavares.

"Itu permasalahkan klasik sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Yang pertama, PSSI belum membuat jadwal kompetisi. Harusnya PSSI sudah jelas jadwalnya kapan. Jadi bisa menjadi tolok ukur," ujar Bung Ferry ketika dihubungi Bola.com.

"Kedua, mungkin manajemen pasti sudah tahu jadwal. Tapi, suporter tidak tahu. Manajemen harusnya lebih terbuka bahwa kompetisi harusnya digelar kapan. Kalau sudah ada jadwal kompetisi dan jadwal latihan, seharusnya tim sudah terbentuk. Kalau ini belum terbentuk," tutur Bung Ferry.

2 dari 2 halaman

Sempat Dengar Pengajuan Nama Manajemen

Bung Ferry merupakan salah satu pendiri The Jakmania yang juga mantan ketua umum organisasi suporter pendukung Persija Jakarta itu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bung Ferry sempat mendengar nama-nama yang akan didatangkan Persija Jakarta dari presiden klub, Ferry Paulus. Seiring berjalannya waktu, manajemen Macan Kemayoran malah tertutup.

"Pak Ferry sempat mengajukan banyak nama. Saya tidak berani sebutkan karena belum pasti," imbuh Bung Ferry.

"Kalau melihat materi pemain yang disodorkan, menjanjikan. Tapi, yang penting itu perkembangannya. Jadi ini yang saya sayangkan. Sebetulnya ada keterbukaan dengan suporter lebih bagus karena ini bukan era sembunyi-sembunyi. Eranya terbuka. Jadi tidak ada salahnya kalau ada perkembangan diinformasikan."

"Jangan tiba-tiba tengah malam keluar ada berita, Persija Jakarta mengumumkan pemain baru. Itu tidak bagus. Unsur kejutannya ada tapi kalau saya bilang tidak bisa memelihara ikatan emosional antara suporter dengan klubnya," tutur pria yang pernah menjabat asisten manajer Persija Jakarta itu.

Berita Terkait