Matias Malvino Ingin Ikuti Jejak Esteban Guillen dan Cristian Gonzales di Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 30 Jan 2020, 22:15 WIB
Pemain asal Uruguay, Matias Daniel Malvino, menjadi kekuatan baru Arema FC. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Matias Daniel Malvino menjadi sorotan setelah resmi diperkenalkan Arema FC, Kamis (30/1/2020). Bek jangkung asal Uruguay ini didatangkan langsung dari klub kasta tertinggi negaranya.

Musim lalu, dia bermain untuk Defensore Sporting dan tampil dalam 11 pertandingan. Selain itu, musim 2015, Malvino juga pernah memperkuat tim besar Uruguay, Nacional dan merasakan gelar juara kasta tertinggi.

Advertisement

Rekam jejak itu lumayan untuk pemain asing di Indonesia. Namun pada usia emas, 28 tahun, dia justru lebih memilih untuk merantau ke Indonesia bersama Arema.

Dia ingin meniru dua pemain Uruguay yang sukses saat merintis karier di Indonesia. Malvino sudah mencoba merantau ke Eropa, tepatnya bersama klub Swiss, FC Lugano namun hanya bertahan dua musim.

“Saya tahu Arema karena disini pernah ada Esteban Guillen dan Cristian Gonzales,” jawabnya.

Ketika berselancar di dunia maya, Guillen dan Gonzales memang jadi pemain kelahiran Uruguay paling sukses di Indonesia dan Arema FC. Guillen ikut membawa Arema juara ISL 2010.

 

Video

2 dari 2 halaman

Inspirasi

Striker Arema FC, Cristian Gonzales, melakukan protes saat melawan PS TNI pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (3/7/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Saat ini, Esteban Guillen sedang menimba ilmu kepelatihan di Uruguay. Sementara, Gonzales selama lima tahun (2013-2017) jadi tumpuan utama lini depan Arema FC dan memenangi sederet turnamen. Dia jadi striker fenomenal yang dinaturalisasi Indonesia dan kini masih aktif bermain di Liga 2.

Tapi secara personal, tentu Malvino tidak dekat secara pribadi dengan dua sosok itu karena usianya terpaut 10 tahun lebih. Namun, kisah sukses kedua sosok kelahiran Uruguay itu menginspirasinya untuk melakukan hal yang sama .

Kini, dia sudah paham apa yang harus dilakukan bersama Singo Edan, yakni membuat lini belakang tak mudah ditembus lawan.

“Saya pikir harus kerja sama mulai depan, tengah dan belakang. Karena persoalan kemasukan itu harus diatasi bersama. Dan saya siap bekerjasama untuk terus meraih kemenangan di sini,” tegasnya.

Berita Terkait