2 Kejuaraan Atletik di China Batal karena Virus Corona, PB PASI Alihkan Atlet ke Australia

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 05 Feb 2020, 19:20 WIB
Sekjen PASI, Tigor Tanjung, saat konfrensi pers lomba lari Maybank Marathon ke-9 di Sentra Senayan, Jakarta, Rabu (5/2). Gelaran Maybank marathon ke-9 ini diadakan di Bali. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Wabah Virus Corona yang melanda China membuat 2 kejuaraan elite atletik dibatalkan. Situasi ini membuat Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) terpaksa mengalihkan atletnya ke kejuaraan lain di Australia.

Kejuaraan atletik dunia yang dibatalkan karena dampak wabah Virus Corona adalah World Athletics Indoor Championships 2020 yang diikuti Lalu Muhammad Zohri.

Advertisement

Kemudian Asian Indoor Athletics Championships 2020 yang diikuti Zohri, Sapwaturrahman, Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak, Emilia Nova, dan Alvin Tehupeiory.

Sekjen PASI, Tigor M Tanjung, mengungkapkan batalnya dua event berskala internasional itu membuat pihaknya langsung mengarahkan para atlet untuk berkompetisi di Australia.

"Kejadian merebaknya virus Corona ini sangat luar biasa. Sehingga ada 2 event internasional yang seharusnya diikuti Zohri harus dibatalkan. Keduanya bukan event sembarangan, Kejuaraan Asia Indoor dan Kejuaraan Dunia Indoor," kata Tigor kepada wartawan, Rabu (5/2/2/2020).

"Batalnya event-event ini tidak menjadi kerugian buat kami karena saya yakin pelatih punya cara lain. Kami akhirnya mencari kompetisi pengganti untuk Zohri dan yang lainnya, yakni Brisbane Oceania Area Permit yang akan digelar pada 20 Maret," tegas Sekjen PASI itu.

Video

2 dari 2 halaman

Menuju Olimpiade 2020

Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, meminta maaf gagal meraih medali pada nomor 100 meter Asian Games di SUGBK, Jakarta, Minggu (26/8/2018). Lalu Zohri finish di urutan ke tujuh dengan catatan waktu 10,20 detik. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Para atlet atletik kini sedang berburu tiket untuk bisa tampil di Olimpiade 2020 di Tokyo. Ada dua cara untuk mendapat tiket tersebut, yakni lolos limit kualifikasi dan sistem ranking.

"Atletik itu diberi periodisasi panjang sampai Juni untuk merebut tiket ke Olimpiade dengan dua cara, yakni melalui ranking dunia atau melewati limit. Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade melalui limit dengan 10,03 detik miliknya," ujar Sekjen PASI itu.