Aji Santoso: Rivalitas Persebaya Vs Arema Hanya 90 Menit

oleh Aditya Wany diperbarui 18 Feb 2020, 05:45 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Blitar - Pelatih Persebaya, Aji Santoso, menjadi sosok yang mendapat sorotan saat ini. Pasalnya, dia akan menemani tim besutannya menghadapi Arema dalam laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Supriyadi, Blitar, Selasa (18/2/2020).

Aji Santoso merupakan pria asli Malang dan pernah berstatus pelatih Arema. Dia bahkan membukukan prestasi dengan mempersembahkan gelar juara Piala Presiden 2017 untuk tim berjulukan Singo Edan itu.

Advertisement

Tetapi, catatan karier pelatih berusia 49 tahun itu memang unik. Semasa bermain, dia pernah membela Arema dan Persebaya. Jadi, bukan hal yang baru buatnya dikaitkan dengan dua tim yang terlibat rivalitas bertajuk Derbi Jatim ini.

Permasalahannya, perseteruan dua klub itu masih melahirkan konflik kelompok suporter, Aremania dan Bonek. Relasi dua kelompok suporter itu masih belum mencair dan kerap terlibat perseteruan saat bertemu langsung.

Aji menganalogikan situasi ini dengan pertandingan tinju. Menurutnya, persaingan seharusnya hanya terjadi di arena bertanding.

"Kita lihat pertarungan tinju atau pertarungan bebas, mereka hanya bertarung di gelanggang. Ketika selesai bertarung, mereka bersalaman, berangkulan, dan saling sportif," kata Aji Santoso.

"Sama dengan saya. Saya di mana pun melatih, yang namanya rivalitas itu hanya 90 menit. Kalau sudah selesai 90 menit, ya sudah kita berjalan normal. Hidup di dunia ini, bagi saya, satu lawan sudah terlalu banyak," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Tekanan Bonek dan Aremania

Foto pelatih Persela, Aji Santoso, menghiasi launching tim Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (4/5/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Aji Santoso pernah merasakan tekanan Aremania dan Bonek. Dia pernah mendapat kecaman saat memutuskan pindah dari Arema ke Persebaya pada 1995.

Mantan kapten Timnas Indonesia itu berharap dua kelompok suporter itu mulai belajar untuk menghargai persaingan sepak bola dalam 2x45 menit saja.

"Selama saya menjadi pemain sampai menjadi pelatih, yang namanya rivalitas bagi seorang atlet atau pelatih itu hanya 90 menit. Rivalitas Persebaya dan Arema ini seharusnya hanya 90 menit," tuturnya.