Persita Minta Bantuan Suporter agar Tak Jadi Tim Musafir Lagi

oleh Hendry Wibowo diperbarui 26 Feb 2020, 18:45 WIB
Persita Tangerang saat acara launching untuk 4 elemen terbaru klub jelang bergulirnya Shopee Liga 1 2020 di Gading Sepong, Tangerang, Rabu (26/2/2020). Empat elemen baru yang diluncurkan Persita Tangerang dalam acara tersebut adalah tim, jersey, logo, dan maskot. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Tangerang - Persita Tangerang bakal mengarungi Shopee Liga 1 2020 dengan fakta bahwa tim ini sudah memiliki stadion sendiri yaitu Stadion Sports Center, Kelapa Dua, Tangerang.

Sejak pertengahan Liga 2 musim lalu, Persita Tangerang memang sudah bukan tim musafir lagi. Untuk diketahui tim ini punya kenangan buruk mendengar istilah tim musafir.

Advertisement

Maklum sempat ada fatwa haram sepak bola dimainkan di Tangerang pada 2010 lalu. Alasannya setiap kali Persita bermain pasti ada baku hantam dengan suporter lawan. Salah satunya rival sekota, Persikota Tangerang.

Namun, kini semua itu sudah masa lalu. Hanya saja Presiden Klub Persita, Ahmed Rully Zulfikar, mengingatkan agar Laskar Benteng Viola, sebutan fans Persita, untuk tidak mengulang situasi yang sama seperti pada 2010.

"Harapan untuk suporter kami, jadikan fatwa haram sepak bola pada 2010 sebagai pembelajaran. Jangan sampai terulang lagi. Jangan sampai Persita jadi tim musafir lagi," kata Presiden Persita Tangerang itu.

Video

2 dari 2 halaman

Menjalin Komunikasi Antar-Suporter

Pemain Persita Tangerang saat launching di Gading Serpong, Tangerang, Rabu, (26/2/2020). Jelang bergulirnya Shopee Liga 1 2020 Tim berjuluk Pendekar Cisadane ini memperkenalkan tim, jersey hingga logo baru. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meskipun begitu, Rully menuturkan Tangerang adalah kota urban yang menarik mengenai suporter sepak bola. Pasalnya hampir semua fans tim Liga Indonesia ada di Tangerang.

"Bisa dibilang fans Persib, Persija, Arema dan tim-tim lainnya di Tangerang sangat banyak. Oleh karena itulah, suporter Persita Tangerang harus menjalin komunikasi baik dengan anggota suporter lainnya," Rully menceritakan.

"Yang pasti, selama Liga 2 musim lalu, suporter kami terlihat sudah dewasa. Hampir tidak ada masalah setiap kali kita bertanding di kandang," lanjutnya.

Lebih lanjut, Rully kembali mengingatkan PSSI sebagai regulator kompetisi memiliki denda atau sanksi berat jika ada suporter tim yang membuat onar.

"Intinya jangan sampai kita jadi tim musafir lagi. Karena PSSI punya denda dan sanksi berat," tutur Rully.

Berita Terkait