RB Leipzig Ternyata Sempat Bermain Malas Setelah Unggul Lawan Tottenham Hotspur

oleh Hendry Wibowo diperbarui 11 Mar 2020, 13:00 WIB
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho dan pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann melakukan "Elbow bump" diakibatkan mewabahnya virus corona usai pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Red Bull Arena, Jerman (10/3/2020). (AFP/Ronny Hartmann)

Bola.com, Leipzig - RB Leipzig meraih kemenangan telak atas Tottenham pada leg kedua babak 16 Besar Liga Champions, Rabu (11/3/2020) dini hari WIB. Pelatih Julian Nagelsmann mengatakan timnya sempat sedikit malas bermain di awal babak kedua.

RB Leipzig meraih kemenangan tiga gol tanpa balas atas Tottenham. Pada laga di Redbull Arena, Marcel Sabitzer mencetak dua gol pada menit 11 dan 21. Sedangkan, satu gol lain dicetak Emil Forsberg pada menit 81.

Advertisement

Hasil ini membuat RB Leipzig lolos ke perempat final. Die Rotten Bullen unggul agregat 4-0 dari Tottenham. Pada leg pertama, RB Leipzig menang dengan skor 1-0 lewat gol dari Timo Werner.

Bagi RB Leipzig, lolos ke perempat final Liga Champions menjadi sejarah baru bagi klub. Mereka belum pernah menapak babak tersebut sebelumnya. Bagi Tottenham, mereka tersingkir usai melaju ke final pada musim lalu.

2 dari 3 halaman

Sempat Malas

Gelandang Red Bull Leipzig, Marcel Sabitzer (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di di Red Bull Arena, Jerman (10/3/2020). Sabitzer mencetak dua gol dan mengantar RB Leipzig menang 3-0. (AP Photo/Hendrik Schmidt)

RB Leipzig bermain agresif sejak menit awal. Bahkan, mereka bisa saja unggul 3-0 di babak pertama. Hanya saja, gol Timo Werner dianulir wasit. RB Leipzig unggul jauh dari sisi permainan atas Tottenham.

"Ini adalah momen yang hebat bagi sejarah klub dan bagi saya sebagai manajer," ucap Julian Nagelsmann dikutip dari BBC Sport.

"Kami sangat pantas lolos ke babak berikutnya. Kami memegang kendali atas kedua pertandingan [leg pertama dan kedua], kami mencetak empat gol dan tidak kebobolan," kata mantan pelatih Hoffenheim tersebut.

Julian Nagelsmann sangat puas atas hasil yang didapat timnya pada babak 16 Besar. Namun, dia juga mempunyai beberapa catatan bagi Marcel Sabitzer dan kawan-kawan. Sebab, mereka sedikit mengendur di awal babak kedua.

"Kami sedikit malas pada 10 menit awal babak kedua tetapi kami kemudian menjadi lebih kuat setelah itu. Jika sedikit menekan, kami bisa mencetak lebih gol lebih banyak. Tapi, tidak masalah, saya senang menang 3-0," kata Julian Nagelsmann.

3 dari 3 halaman

Rekor Julian Nagelsmann

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho dan Wasit asal Spanyol Carlos del Cerro Grande melakukan "Elbow bump" usai pertandingan melawan RB Leipzig pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Red Bull Arena, Jerman (10/3/2020). (AFP/Ronny Hartmann)

Bukan hanya RB Leipzig yang mencetak sejarah. Julian Nagelsmann juga mampu mencetak sejarah dengan kesuksesan lolos ke perempat final Liga Champions. Pada usia 32 tahun dan 231 hari, dia menjadi manajer paling muda yang lolos ke perempat final.

"Sulit untuk mencapai kesempurnaan di sepak bola karena Anda akan melakukan kesalahan. Tapi, kami memegang kendali atas kedua laga melawan Tottenham. Kami mengontrol laga dengan baik," kata Julian Nagelsmann.

"Sangat bagus bahwa kami punya tim yang muda dan punya kepercayaan diri yang tinggi," kata Julian Nagelsmann.

RB Leipzig tergolong tim dengan skuad yang muda. Die Roten Bullen hanya punya satu pemain berusia di atas 30 tahun yakni Philipp Tschauner. Dia menjadi penjaga gawang cadangan dan belum sekali pun bermain pada musim 2019/2020 ini.

Sumber asli: BBC Sport

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 11/3/2020)

Berita Terkait