Tim Pelatih Persebaya Mengenang Kebersamaan dengan Jacksen Tiago

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Mar 2020, 06:45 WIB
Tim pelatih Persebaya Surabaya Uston Nawawi, Aji Santoso, dan 'Bejo' Sugiantoro. (Dok Persebaya)

Bola.com, Jakarta - Dulu bahu-membahu sebagai kawan. Kini, beradu taktik di pinggir lapangan. Aji Santoso, Uston Nawawi, dan Sugiantoro, trio staf kepelatihan Persebaya Surabaya, mengenang masa kebersamaan ketiganya dengan pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Tiago.

Aji adalah komandan skuat bertabur bintang Persebaya Surabaya yang memimpin Bejo, panggilan Sugiantoro, Uston, dan Jacksen merengkuh gelar juara Liga Indonesia pada 1996-1997.

Advertisement

Saat menjadi kapten Persebaya, Aji ketika itu baru berusia 27 tahun. Sedangkan Jacksen menginjak usia 29 tahun. Sementara Bejo dan Uston merupakan rising star tim kebanggaan Bonek dan Bonita. Saat itu Uston berusia 20 tahun, dan Bejo telah berusia 19 tahun.

Persebaya menganggap keempatnya sebagai legenda hidup. Tapi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (14/3/2020), Aji bersama Bejo dan Uston akan menjadi musuh Jacksen selama 90 menit.

Aji yang kini memegang tongkat kepelatihan Persebaya, dibantu Bejo dan Uston sebagai asisten, tentu tidak ingin kalah strategi demi gengsi dari Jacksen.

Jelang pertemuan kedua tim, Aji, Bejo, dan Uston mengenang gaya permainan yang menjadi ciri khas Jacksen saat bersama-sama berkostum Persebaya.

Sebagai pelatih, Jacksen selangkah lebih unggul dibanding Aji, Bejo, dan Uston. Pria asal Brasil ini pernah mengantar Persebaya Surabaya menjuarai Liga Indonesia pada 2004.

"Saat saya bermain sama Jacksen, kami menjadi tim yang selalu bermain menyerang. Sosoknya sangat tajam di depan gawang lawan saat masih aktif bermain. Sekarang sebagai pelatih, saya melihat Persipura di kendali Coach Jacksen cukup impresif," ujar Uston dinukil dari laman klub.

Video

2 dari 2 halaman

Semangat Arek Suroboyo

Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Tiago, ikut dalam ritual menyanyikan Song for Pride di tengah lapangan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, usai laga Persebaya kontra Persipura di laga pekan ke-12 Shopee Liga 1 2019, Jumat (2/8/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Sementara itu, Bejo melihat semangat Arek Suroboyo masih tertanam di diri Jacksen. Bejo menilai mantan pelatih Persita Tangerang ini cekatan dalam memotivasi para pemainnya.

"Selama bermain, ia memiliki ambisi, dan selalu termotivasi untuk menang," imbuh ayah dari bek Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto ini.

Kepiawaian Jacksen dalam meracik strategi juga menuai pujian dari Aji. Buktinya, pelatih bertubuh gempal ini masih eksis setelah tak lagi melatih Persebaya.

"Saya sangat tahu sejak dulu semasa bermain kalau coach Jacksen, pemain yang sangat berkualitas. Sekarang sebagai pelatih, Jacksen punya keseimbangan, antara menyerang dan bertahan," tutur Aji.

 

Sumber: Persebaya

Berita Terkait