Virus Corona Mengancam Eksistensi Petinju Profesional

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Mar 2020, 23:15 WIB
Petinju Anthony Joshua (kanan) bertanding melawan Andy Ruiz Jr (kiri) dalam kejuaraan tinju kelas berat dunia di Diriyah Arena, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (8/12/2019). Anthony Joshua menang angka mutlak atas Andy Ruiz Jr. (Nick Potts / PA via AP)

Jakarta - Pandemi global virus Corona telah mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia di berbagai negara. Dampak penyebaran virus ini juga ikut terasa di dunia olahraga, termasuk tinju

Promotor tinju asal Inggris, Eddie Hearn, mengatakan, pandemi global virus Corona Covid-19 telah membatalkan sejumlah pertandingan di seluruh dunia. Kondisi ini menurutnya berpotensi memaksa para atlet untuk meninggalkan olahrga adu jotos tersebut demi memenuhi kebutuhan finansialnya. 

Advertisement

Kepada BBC, pemilik Matchroom Boxing yang menaungi juara dunia Anthony Joshua itu kepada BBC menjelaskan, bahwa petinju pemula yang paling sengasara dalam situas ini. 

"Jika ini terus berlanjut hingga September, Oktober, November, Desember, kita akan memiliki petinju yang sama sekali tidak bertarung selama setahun," kata Hearn seperti dilansir Channel News Asia

"Petinju di level puncak mungkin tidak apa-apa, tapi mereka yang baru memulai, petinju-petinju aula kecil, dan yang baru memulai kariernya tanpa sponsor bakal menghadapi masalah besar," katanya. 

"Mereka semua akan meninggalkan tinju dan mencari pekerjaan lain di mana itu menyedihkan bagi orang yang tengah berjuang untuk menggapai mimpinya," kata Hearn menambahkan.

 

 

Video

2 dari 3 halaman

Kehilangan Batu Loncatan

Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori (kiri) menyaksikan dua atlet peraih tiga kali medali emas olimpiade Tadahiro Nomura (kanan) dan Saori Yoshida menyalakan obor Olimpiade saat tiba dari Yunani di Pangkalan Udara Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang, Jumat (20/3/2020). (AP/Eugene Hoshiko)

Badan olahraga tinju Inggris (BBBofC), Senin lalu, telah memperpanjang larangan bagi seluruh kegiatan di bawah yuridiksi mereka hingga April mendatang. Sementara Olimpiade Tokyo 2020 yang jadi batu loncatan bagi petinju amatir sebelum beralih ke pro juga terancam mundur hingg 2021.

"Lihat saja Olimpiade, orang-orang ini telah berlatih keras selama 4 tahun untuk mewujudkan impiannya dan bertarung di Tokyo," kata Hearn. "Tidak ada kesempatan Olimpiade ini bakal berjalan, jadi apa yang harus mereka lakukan? Semua olahraga akan dirombak total," beber Hearn. 

 

3 dari 3 halaman

Bisnis Tinju Terpuruk

Petinju Anthony Joshua merayakan kemenangannya atas Andy Ruiz Jr dalam kejuaraan tinju kelas berat dunia di Diriyah Arena, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (8/12/2019). Anthony Joshua menang angka mutlak atas Andy Ruiz Jr. (Nick Potts/PA via AP)

Juara dunia kelas berat versi WBA, WBO, dan IBF juga seharusnya bertarung melawan petinju Bulgaria, Kubart Pulev, Juni mendatang. Namun bukan tidak mungkin duel ini juga bakal mundur hingga Juli. 

Sebagai promotor, Joshua juga sudah membatalkan sejumlah agenda pertarungan di tengah situasi yang tidak menentu saat ini. Ini juga menjadi pukulan telak dalam bisnis tinju profesional. 

"Jika Anda tidak menjalankan bisnis yang berkelanjutan, situasi ini dengan cepat terasa seperti satu ton batu bata," katanya. 

 

Sumber: BBC, Channel News Asia

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, published 24/3/2020)

 

Berita Terkait