Pemain Hanya Terima 25 Persen Gaji, APPI Keberatan dengan Poin Surat Keputusan PSSI

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 29 Mar 2020, 16:15 WIB
Shopee Liga 1 2020 Logo. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyebut PSSI melakukan keputusan sepihak setelah menerbitkan surat keputusan yang satu di antaranya menyatakan setiap tim Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 dipersilakan untuk membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen pada periode Maret-Juni 2020.

PSSI mengedarkan surat berisi enam keputusan penting tentang ‘Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 Dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona’ pada 27 Maret 2020. Satu di antara isi suratnya adalah memperbolehkan klub memotong hak-hak skuatnya hingga 75 persen untuk Maret, April, Mei, dan Juni 2020.

Advertisement

APPI merasa tidak dilibatkan oleh PSSI sebelum kebijakan ini dibuat. APPI merespons surat PSSI dengan mengeluarkan lima sikap keberatan. Pertimbangan pertama, APPI menilai bahwa pengambilan keputusan tidak melibatkan pesepak bola sebagai stakeholder dan pihak yang paling terdampak.

"Keputusan pembayaran gaji sebesar 25 persen sejak Maret-Juni 2020 merupakan hal yang seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak terlebih dahulu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perubahan kontrak kerja wajib dilakukan dengan kesepakatan antara klub dan pesepak bola. Tidak bisa dilakukan sepihak," tulis sikap keberatan APPI pada poin kedua.

Video

2 dari 2 halaman

Sikap Keberatan APPI Lainnya

Pemain Persebaya Surabaya merayakan gol yang dicetak Hansamu Yama saat menghadapi Persik Kediri di laga pembuka Shopee Liga 1 2020, Sabtu (29/2). Persebaya dan Persik bermain imbang 1-1. (Bola.com/Yoppy Renato)

APPI meminta klub untuk melakukan pembayaran uang muka dan gaji para pemain hingga Maret 2020 pada sikap keberatannya yang tertuang pada poin ketiga. Pada sikap keempat, APPI meminta penjelasan secara detail dari PSSI mengenai kontrak pemain jika kompetisi dibatalkan.

"APPI meminta untuk segala keputusan terkait dengan status kompetisi yang berimplikasi kepada kontrak pemain untuk melibatkan kami sebagai perwakilan pesepak bola di Indonesia. Hal ini didasari dengan apa yang kini sedang terjadi di tingkat global maupun konfederasi antara FIFA dengan FIFPro dan AFC dengan FIFPro Asia/Oceania yang proses diskusinya tengah berlangsung," bunyi sikap APPI nomor lima.

Pada pengujung surat korespondensinya, APPI menuntut untuk dilibatkan oleh PSSI sebelum membuat keputusan yang berpengaruh terhadap status pesepak bola profesional di Shopee Liga 1 dan Liga 2.

"Sebagai tindak lanjut dari surat PSSI, kami meminta adanya pertemuan dan pembicaraan yang melibatkan semua stakeholder tanpa terkecuali dengan dasar saling respect dan fair untuk mencapai solusi yang bisa diterima oleh semua pihak," tulis pernyataan APPI bertanda tangan Presiden dan Wakil Presiden, Firman Utina serta Andritany Ardhiyasa.

Berita Terkait