Cermati Perkembangan Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 01 Apr 2020, 14:30 WIB
Backfill-Bola-4

Bola.com, Jakarta - Virus Corona telah menyebar dengan cepat. Banyak yang mengalami gejala mulai gejala ringan hingga berat. Namun banyak juga yang terinfeksi virus Corona tanpa gejala. 

Dream  - Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus Corona baru, Covid-19, di Indonesia semakin bertambah. Hingga Senin sore, 30 Maret 2020, tercatat 1.414 orang terjangkit, 75 dinyatakan sembuh, dan 122 lainnya meninggal dunia.

Advertisement

Seperti di Indonesia, sejumlah negara juga masih berjibaku membendung penularan virus itu. Beberapa negara bahkan memutuskan lockdown alias menutup negara mereka dari orang asing.

Studi di Wuhan, wilayah di China yang menjadi titik awal meledaknya pandemi virus Corona ini, menunjukkan sebagian pasien yang terinfeksi tak menunjukkan gejala yang berarti.

Mereka hanya memperlihatkan tanda-tanda ringan. Panas dan batuk yang tidak terllalu akut. Karena itulah banyak orang yang tidak sadar sudah terinfeksi namun tetap merasa sehat. Sehingga mereka tidak ke dokter maupun mengisolasi diri.

Karena itu pula, wabah di Wuhan tidak bisa dicegah. Sebab, penularannya sudah tidak bisa dipetakan lagi. Sehingga, puluhan ribu orang terjangkit. Wabah itu menular hingga ke negeri seberang, sampai akhirnya ditetapkan sebagai pandemi.

Belajar dari hasil studi tersebut, pentinglah kiranya kita mengetahui perkembangan gejala infeksi virus Corona, hari demi hari, sebagai berikut ini:

Saksikan Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Perkembangan Gejala dan 85 Persen Ringan

ilustrasi batuk (sumber: iStock)

Dilansir oleh worldometers.info, COVID-19 biasanya menyebabkan gejala seperti flu, termasuk demam dan batuk. Pada beberapa pasien -terutama orang tua dan orang dengan kondisi kesehatan kronis lainnya- gejala ini dapat berkembang menjadi pneumonia dengan sesak serta nyeri dada, dan sesak napas.

Khususnya, infeksi COVID-19 jarang menyebabkan hidung meler, bersin, atau sakit tenggorokan (gejala-gejala ini hanya diamati pada sekitar 5% pasien). Sakit tenggorokan, bersin, dan hidung tersumbat adalah tanda-tanda pilek.

Gejala umum dari virus Corona adalah demam diatas 38 derajat Celcius, batuk kering dan kesulitan bernapas. Gejala tersebut akan muncul hingga hari ke-14 sejak pertama kali seseorang terinfeksi virus Corona.

Berdasarkan 72.314 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dicurigai, dan kasus tanpa gejala, di China pada 11 Februari, sebuah makalah oleh CCDC Cina yang dirilis pada 17 Februari dan diterbitkan dalam Chinese Journal of Epidemiology menemukan bahwa:

1.       80,9% infeksi ringan (dengan gejala mirip flu) dan dapat pulih sendiri di rumah.

2.       13,8% parah, dengan bawaan penyakit parah termasuk pneumonia dan sesak napas.

3.       4,7% sebagaian kritis, mencakup: gagal napas, syok septik, dan kegagalan multi-organ.

4.       Pada sekitar 2% dari kasus yang dilaporkan, virus itu berakibat fatal

5.       Setelah satu minggu, dapat menyebabkan sesak napas, dengan sekitar 20% pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

3 dari 4 halaman

Ciri dari Hari ke Hari

Backfill-Bola-3

Dilansir livescience.com, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health Apidemiologist, Marc Lipsitch, virus dapat menginfeksi antara 40% hingga 70% populasi dunia pada tahun mendatang.

Banyak dari kasus-kasus itu akan ringan, dan beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Tetapi prospek terinfeksi virus baru bisa menakutkan.

Gejala yang harus diwaspadai, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), adalah demam, batuk, dan sesak napas. Gejala-gejala ini biasanya muncul antara dua hari dan dua minggu paparan virus.

Selain itu, gejala potensial yang muncul akibat terpapar virus corona adalah kehilangan indra penciuman atau kehilangan kemampuan untuk mencium bau.

Berikut ciri-ciri virus corona dari hari ke hari:

Hari ke-1: Pada hari pertama biasanya pasien mengalami gejala demam, nyeri otot, dan batuk kering secara berulang.

Hari ke-5: akan muncul gejala kesulitan pernapasan, terutama pada pasien dengan usia di atas 50 tahun dan pasien yang memiliki penyakit bawaan kronis.

Hari ke-7: pada fase ini, jika pasien tidak mengalami perkembangan yang baik, maka pasien harus segera dibawa kerumah sakit.

Hari ke-8: pasien yang termasuk dalam kasus parah akan merasakan sindrom pernpasan akut dimana cairan dapat menutupi paru-paru dan akan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Hari ke-10: jika pasien tidak juga mengalami perubahan signifikan atau justru malah memburuk, pasien mungkin akan mengalami kehilangan nafsu makan dan merasakan sakit dibagian perut yang lebih parah dari pasien dengan gejala ringan.

Hari ke-17: jika pada fase ini pasien dapat kembali sehat, maka pasien sudah boleh diizinkan pulang.

4 dari 4 halaman

Berapa Lama Gejala COVID-19 Berlangsung?

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Dengan menggunakan data awal yang tersedia, Laporan Misi Gabungan WHO-China yang diterbitkan pada 28 Februari oleh WHO, yang didasarkan pada 55.924 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, dengan mengamati waktu median mulai dari gejala awal hingga timbulnya pemulihan klinis:

Kasus ringan: sekitar 2 minggu

Penyakit parah atau kritis: 3 - 6 minggu

Waktu dari awal hingga berkembangnya penyakit parah (termasuk hipoksia): 1 minggu

Di antara pasien yang telah meninggal, waktu dari gejala awal hingga hasil  terakhir berkisar 2-8 minggu.

 

Sumber: worldometers.info, livescience.com, WHO

Disadur dari: Dream (Ulyaeni Maulida, published 31/3/2020)