Tanda-Tanda Anda Harus Dites Terkait Virus Corona COVID-19

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 01 Apr 2020, 18:15 WIB
Seorang operator (kanan) mengukur suhu tubuh karyawan di sebuah terminal bus di Beijing, ibu kota China, pada 3 Februari 2020. Senin (3/2) menandai hari pertama masuk kerja setelah libur Tahun Baru Imlek di Beijing di tengah wabah virus corona. (Xinhua/Ren Chao)

Bola.com, Jakarta - Pandemi virus corona penyebab COVID-19 menjadi atensi banyak orang. Ragam reaksi terjadi di masyarakat, meski sebagian besar mengaku waspada dan khawatir. Oleh karena itu, pencegahan secara dini menjadi pekerjaan rumah yang besar.

Satu di antara PR tersebut adalah membawa masyarakat agar sadar terkait penyebaran virus corona. Beberapa kali terlihat masyarakat enggan untuk diperiksa awal, padahal hal itu berstatus tindakan preventif.

Advertisement

Kini, Semua orang diimbau saling menjaga jarak agar tidak tertular virus corona penyebab COVID-19. Namun, mengenali gejala-gejala infeksi virus corona tidak kalah pentingnya.

Pemahaman tentang gejala membuat semua orang waspada dan sebisa mungkin memeriksakan diri ke rumah sakit secara dini. Berikut ini tiga tanda utama infeksi virus corona yang menjadi peringatan bagi Sahabat Bola.com harus melakukan pemeriksaan ke rumah sakit:

 

2 dari 3 halaman

Alami Gejala Umum dan Berada Dalam Kelompok Prioritas

Pasien corona yang pulih memberikan hormat ketika meninggalkan rumah sakit sementara Wuchang di Wuhan, China (10/3/2020). Dua rumah sakit sementara terakhir di Wuhan, pusat penyebaran virus corona ditutup pada Selasa, yang menandai penutupan seluruh 16 rumah sakit di kota itu. (Xinhua/Wang Yuguo)

Menurut laman medicaldaily.com, demam, batuk kering, dan napas pendek, merupakan gejala utama terpapar virus Corona. Pada awalnya, rekomendasi untuk perawatan hanya bagi mereka yang terkena langsung dari orang positif terinfeksi.

Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengizinkan siapa saja dengan gejala diuji. Maureen Ferran, seorang profesor biologi di Rochester Institute of Technology, mencatat dalam sebuah artikel yang diterbitkan The Conversation, tidak layak untuk menguji semua orang yang sakit di Amerika Serikat.

Sebagian besar tenaga kesehatan setuju untuk memprioritaskan pengujian hanya bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus corona. Golongan ini antara lain petugas kesehatan yang telah melakukan kontak dengan pasien, orang-orang yang berada di daerah dengan tingkat gejala yang tinggi, dan orang-orang yang berusia 65 tahun keatas dengan penyakit bawaan kronis seperti penyakit jantung, paru-paru atau diabetes.

CDC mengatakan, harus segera mendapatkan perhatian medis jika anda memiliki tanda peringatan seperti kesulitan bernapas, nyeri atau mengalami sakit dada, ketidakmampuan untuk berdiri dan kebiruan dibibir atau wajah. Selain itu, ada juga kondisi lain, yakni terkena paparan langsung dari orang yang terinfeksi virus corona.

 

3 dari 3 halaman

Segera Tes

Pemeriksaan suhu badan menggunakan thermo gun. (Septian / Liputan6.com)

Jika Sahabat Bola.com merasa pernah melakukan kontak langsung dengan pasien pada kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi, Sahabat Bola.com dianggap dalam prioritas tinggi.

Dalam beberapa kasus, dokter meminta orang-orang tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dan selalu memantau suhu tubuh mereka. Namun dalam kasus yang lain, orang-orang dengan gejala ringan justru diminta langsung melakukan tes.

Jika Sahabat Bola.com telah terpapar langsung dengan seseorang yang positif Covid-19, Anda harus segera menguhubungi tim medis untuk diberikan panduan lebih lanjut.

Sumber : Berbagai sumber

Disadur dari : Dream.co.id

Penulis : Ulyaeni Maulida (1/4/2020)

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.