5 Pemain Produk Akademi Real Madrid yang Malah Bersinar di Klub Lain

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2020, 13:00 WIB
Bek kiri Chelsea, Marcos Alonso, merupakan mantan pemain Real Madrid. (AP/Steven Paston)

Jakarta - Real Madrid dikenal sebagai klub yang suka jor-joran mendatangkan pemain bintang ke Santiago Bernabeu. Bahkan, klub tersebut pernah dijuluki Los Galacticos karena dihuni bintang-bintang sepak bola dunia dengan banderol yang tidak murah.

Padahal, sejatinya Real Madrid juga memiliki salah satu akademi terbaik di dunia, yaitu La Fabrica.

Advertisement

Pada era 1980-an, La Fabrica menjadi 'produsen' dari pemain-pemain berbakat El Real. Saat itu mereka memenangkan lima gelar La Liga beruntun, dan dua gelar Piala UEFA beruntun berkat tim yang memiliki komposisi tim yang dipenuhi jebolan La Fabrica.

Namun memasuki abad 21 peran La Fabrica mulai tergeser. Real Madrid menjelma menjadi tim yang suka mendatangkan pemain bintang.

Sejak saat itu, para lulusan La Fabrica semakin minim mendapatkan tempat di skuat Real Madrid. Itulah mengapa sejumlah talenta muda terbaik Madrid memilih pindah klub demi kelangsungan karier.

Meski tidak semua, namun beberapa nama alumni La Fabrica milik Real Madrid malah bersinar dan menjadi pemain besar di klub lain. Siapa sajakah pemain itu? Berikut ini daftarnya.

 

 

 

 

2 dari 6 halaman

1. Juan Mata

Juan Mata pernah membela tim muda Real Madrid. (AFP/Paul Ellis)

Alumni La Fabrica yang justru moncer di tim lain adalah playmaker asal Spanyol, Juan Mata.

Mata mulai menimba ilmu di La Fabrica pada 2003, dan menembus tim Castilla pada 2006. Namun ia tidak mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi di tim utama El Real.

Itulah mengapa pada 2007 ia pindah ke Valencia dan menjelma menjadi salah satu playmaker terbaik di Spanyol saat itu. Juan Mata kemudian melanjutkan karier di Inggris bersama Chelsea, sebelum kini menjadi andalan di Manchester United.

3 dari 6 halaman

2. Marcos Alonso

Bek kiri Chelsea, Marcos Alonso, merayakan gol yang dicetaknya. (AP/Nick Potts)

Sebagai putra daerah, Marcos Alonso masuk ke akademi Real Madrid sejak masih sangat muda. Ia menimba ilmu sembilan tahun lamanya sebelum masuk ke tim Castilla.

Alonso yang tampil apik di Castilla hanya diberikan satu kesempatan saja bermain di tim senior Madrid. Akhirnya pada tahun 2010 ia memutuskan pindah ke Bolton Wanderers, sebelum bergabung dengan Fiorentina pada 2013.

Namun, nama Alonso baru meroket setelah bergabung dengan Chelsea pada 2016. Di sana ia membantu The Blues memenangkan gelar juara EPL di musim perdananya di London Barat.

 

4 dari 6 halaman

3. Esteban Cambiasso

Esteban Cambiasso bersinar di Inter Milan setelah dibuang Real Madrid. (AFP/Johanners Eisele)

Nama Esteban Cambiasso banyak dikenang sebagai legenda Inter Milan. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa ia merupakan lulusan akademi Real Madrid.

Pada 1996, ia dan saudaranya Nicolas bergabung dengan akademi El Real. Setelah dua tahun menimba ilmu, ia kembali ke Argentina untuk memperkuat Independiente dan River Plate sebelum dipanggil pulang ke Real Madrid.

Dua tahun di Real Madrid, Cambiasso lebih banyak bermain sebagai pemain cadangan. Akhirnya pada 2004 ia pindah ke Inter Milan dan sejak saat itu kisah cintanya bersama Nerrazurri melegenda.

5 dari 6 halaman

4. Rodrigo Moreno

Rodrigo Moreno kini jadi andalan Valencia, dulu dia pernah membela Real Madrid. (AFP/Jose Jordan)

Kurang lebih satu tahun terakhir, Real Madrid digosipkan mengincar jasa striker Valencia, Rodrigo Moreno. Sang striker menunjukkan penampilan yang sangat tajam di lini serang Los Che.

Namun mungkin tidak banyak yang menyadari pemain keturunan Brasil ini sebenarnya sudah pernah membela Real Madrid. Pada 2009 dia bergabung dengan akademi Madrid dan berhasil menembus tim Real Madrid B.

Namun ia kesulitan menembus tim utama El Real sehingga pada 2010 pindah ke Benfica. Kariernya melejit saat pindah ke Valencia pada 2015 dan menjadi salah satu penyerang terbaik Los Che saat ini.

6 dari 6 halaman

5. Saul Niguez

Gelandang Atletico Madrid, Saul Niguez, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Osasuna pada laga La Liga di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (14/12). Atletico menang 2-0 atas Osasuna. (AFP/Cristina Quicler)

Di era ini, Atletico Madrid memiliki beberapa ikon. Salah satunya adalah Saul Niguez, gelandang yang sudah menjadi andalan Diego Simeone dalam beberapa tahun terakhir.

Meski tumbuh dan berkembang bersama Atletico, Saul diketahui mengawali karier sepak bola bersama Real Madrid. Ia bergabung dengan akademi El Real saat usianya berusia 11 tahun.

Namun ia hanya dua tahun berada di La Fabrica, karena pada 2008 pindah ke Atletico Madrid. Perlahan tapi pasti, ia menunjukkan performa yang mengagumkan sehingga dipercaya menjadi pilar lini tengah Los Cholchorenos hingga hari ini.

Sumber: Sportkeeda

Disadur dari: Bola.net (Penulis Serafin Unus Pasi, published 10/4/2020)

Berita Terkait