Bola.com, Jakarta - Gaya sepak bola di pentas Premier League identik dengan kick and rush. Artinya, faktor fisik selalu menjadi fokus utama dalam setiap strategi para pelatih, bahkan sejak kali pertama Premier League bergulir.
Kini, gaya sepak bola di Premiership sudah mengalami banyak perubahan. Penganut kick and rush semakin sedikit, dan berubah menjadi sepak bola cantik, penuh taktik dan terkadang pragmatis.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi para pesepak bola yang berusia 'lanjut'. Terminologi 'lanjut' biasanya mengacu pada usia di atas 30 tahun. Maklum, sebagian besar kalangan menilai, puncak karier pesepak bola akan berada pada kisaran usia 24 - 28 tahun.
Uniknya, terkadang usia buka adangan yang berarti bagi para pesepak bola tersebut. Fakta membuktikan, banyak seniman lapangan hijau yang sanggup bertahan pada level atas ketika sudah berada di kisaran 34 - 37 tahun.
Pasukan 'tua' tersebut masih sanggup bersaing, meski terkadang hanya berada di beberapa posisi yang tak membutuhkan energi terlalu besar. Pada sisi lain, masih banyak juga pesepak bola 'uzur' yang berpenampilan seperti pemain baru berusia 20-an tahun.
Seperti dalam visual di bawah ini, akan terlihat starting XI para pemain tertua di panggung Premier League. Meski bukan acuan utama, setidaknya bisa menggambarkan kalau hitungan umur tak berstatus handycap.