Gaji Dipangkas, Bek Persebaya Bertahan Hidup dengan Hasil Investasi Pembelian Sawah dan Tanah

oleh Ario Yosia diperbarui 18 Apr 2020, 00:51 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Hansamu Yama, melakukan pemanasan saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Jumat (7/6). Latihan ini persiapan jelang laga persahabatan melawan Yordania. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Gaji pemain mengalami pemangkasan besar-besaran pasca penghentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020 akibat pandemi virus corona COVID-19. Bek Persebaya Surabaya, Hansamu Yama, pun putar otak agar asap daput tetap bisa ngebul.

Pemain dari tim kebanggaan Kota Pahlawan juga menerima bayaran hanya sebesar 25 persen dari kesepakatan kontrak. Sesuai dengan keputusan PSSI bernomor 48/SKEP/III/2020 baru-baru ini.

Advertisement

Namun, Hansamu Yama tidak terlalu memikirkan dampak finansial dari aturan tersebut. Karena dia sudah paham dengan situasi dan kondisi yang tengah dihadapi.

"Saya tidak memikirkan itu saat ini di tengah wabah seperti sekarang ini," kata Hansamu Yama.

Dia memasrahkan semuanya kepada Tuhan atas apa yang dia alami saat ini. Termasuk masalah pendapatan setelah kompetisi dihentikan.

Hansamu juga tidak punya sampingan selain sepak bola. Tetapi, dia sudah mengatur keuangan dengan cara berinvestasi.

"Sementara ini belum ada bisnis lain, insyaallah doain aja ya biar segera punya sampingan," Hansamu menambahkan.

"Untuk menjaga keuangan, saya biasanya beli tanah atau sawah. Dari sana saya dapat pemasukan. Tak usah takut dengan kehidupan, yang penting rajin bersedekah, pasti rezeki akan mengalir dengan sendirinya," tutur stoper kelahiran 16 Januari 1995 tersebut.

Video

2 dari 2 halaman

Kondisi Fisik

Bek rekrutan baru Persebaya mulai musim 2019, Hansamu Yama Pranata. (Bola.com/Aditya Wany)

Di sisi lain, pelatih fisik Persebaya Surabaya, Gaselly Jun Panam mengaku khawatir dengan kondisi pemainnya di tengah pandemi virus corona. Sebab, kompetisi berhenti dalam waktu yang cukup lama.

Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena hampir semua pemain Persebaya pulang kampung setelah tim diliburkan. Dia hanya bisa memantau mereka dari jauh.

"Khawatir pasti ada. Tapi kami hanya bisa monitoring jarak jauh dengan kondisi seperti ini," kata Gaselly.

Dan, untuk memastikan semua penggawa Green Force menjalankan program yang diberikan, pihaknya meminta pemain mengirim laporan. Salah satunya dalam bentuk video.

Pandemi corona memaksa kompetisi sepak bola Indonesia berhenti sampai 29 Mei 2020 mendatang. Jika situasi kembali normal, kemungkinan liga akan kembali diputar awal Juli.

 

Sumber asli: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Mustopa El Abdy, Published 16/7/2020)