Kumpulan Kutipan Legendaris Sir Alex Ferguson, Mengenai Jose Mourinho Hingga Liverpool

oleh Rizki Hidayat diperbarui 05 Mei 2020, 08:00 WIB
Sir Alex Ferguson (Abc news)

Bola.com, Jakarta - Sir Alex Ferguson merupakan manajer yang menorehkan tinta emas bersama Manchester United. Menangani MU selama 27 tahun, Ferguson sukses mempersembahkan berbagai trofi juara.

Pelatih asal Skotlandia itu mulai menangani Manchester United sejak 1986 silam. Tidak langsung sukses, tetapi perlahan dia membangun skuad yang begitu tangguh dan membawa The Red Devils menjadi klub yang disegani di Inggris dan Eropa.

Advertisement

Pada musim 1998-1999 menjadi satu di antara momen terbaik Manchester United di bawah kendali Sir Alex Ferguson. Sebab, pada musim tersebut Tim Setan Merah sukses meraih treble winner termasuk trofi Liga Champions.

Ferguson juga melahirkan banyak pemain top. Class of 92 menjadi generasi paling terkenal yang dilahirkan Ferguson. Dahsyatnya seorang Cristiano Ronaldo pun tidak lepas dari sentuhan Sir Alex.

Selain itu, dia juga sering mengucap kata-kata yang legendaris. Baik itu untuk para rival, dirinya sendiri, dan pujian kepada pihak lain. Berikut ini adalah kumpulan kutipan terbaik Sir Alex Ferguson seperti dilansir Bleacher Report.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 5 halaman

Final Liga Champions 1999 dan Jose Mourinho

Manajer Chelsea Jose Mourinho (kiri) dan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson saat keduanya bertemu pada 2007. (AFP/Carl de Souza)

Final Liga Champions 1999

"Pada akhir pertandingan, Liga Champions hanya berjarak enam kaki dari Anda dan Anda bahkan tidak akan bisa menyentuhnya jika kami kalah. Untuk mayoritas dari kami, itu akan menjadi yang terdekat yang pernah Anda dapatkan. Apakah Anda tidak berani kembali ke sini tanpa memberikan segalanya?" - Sir Alex pada jeda babak pertama.

"Saya tidak bisa mempercayainya. Saya tidak percaya. Sepak bola. Neraka yang kejam." - Sir Alex Ferguson pada akhir laga.

Tentang Jose Mourinho

"Jose Mourinho benar-benar penuh dengan itu, dia memanggil saya bos dan bigman ketika kami minum setelah pertandingan pertama. Tetapi, itu akan membantu jika pertemuan disertai dengan segelas anggur yang layak. Apa yang dia berikan kepada saya adalah cat stripper."

3 dari 5 halaman

Arsene Wenger dan Liverpool

Sir Alex Ferguson (kanan) dan mantan pelatih Liverpool, Kenny Dalglish. (Telegraph)

Tentang Arsene Wenger

"Di lorong stadion, Arsene Wenger mengkritik pemain saya, menyebut mereka curang, jadi saya mengatakan kepadanya untuk meninggalkan mereka dan urusi dirinya sendiri. Dia berlari ke arah saya dengan tangan terangkat dan mengatakan, Apa yang ingin Anda lakukan soal itu?' Untuk tidak berpikir meminta maaf atas perilaku para pemain kepada manajer lain'. Ini memalukan, tetapi saya tidak berharap Wenger meminta maaf, dia tipe orang seperti itu."

"Mereka mengatakan dia (Arsene Wenger) orang yang cerdas, kan? Berbicara lima bahasa! Saya punya anak laki-laki berusia 15 tahun dari Pantai Gading yang berbicara lima bahasa!"

"Arsene Wenger seorang pemula — dia harus menyimpan pendapatnya untuk sepak bola Jepang."

Tentang Liverpool

"Tantangan terbesar saya bukanlah apa yang terjadi saat ini (meraih trofi Premier League ke-19), tantangan terbesar saya adalah mendepak Liverpool untuk kembali ke level mereka. Dan, Anda (jurnalis) dapat menulisnya."

4 dari 5 halaman

Ryan Giggs dan Gary Neville

Paul Scholes dan Ryan Giggs Menjadi Pemain Kesayangan Sir Alex Ferguson

Tentang Ryan Giggs

"Saya ingat waktu pertama kali saya melihatnya. Dia berusia 13 tahun dan baru saja melayang di tanah, seperti anjing pengecut yang mengejar selembar kertas perak ditiup angin."

Ryan Giggs kemudian menjadi pemain sangat penting bagi Manchester United. Tubuhnya memang kurus, tetapi dia punya kemampuan yang luar biasa dan menjadi kepercayaan Sir Alex.

Tentang Gary Neville

"Jika dia lebih tinggi satu inci, dia akan menjadi pemain tengah terbaik di Inggris. Ayahnya 6 kaki 2 inci. Saya akan periksa pengantar susu."

Gary Neville menjadi pemain penting pada era Ferguson. Punya karakter yang keras, dia dipercaya sebagai kapten dan sering terlibat konfrontasi dengan lawan. Neville bermain sebagai bek kanan di MU.

5 dari 5 halaman

David Beckham dan Filippo Inzaghi

3. David Beckham (Manchester United) – Kekalahan dari Arsenal pada ajang Piala FA 2002-2003 membuat Sir Alex Ferguson mengamuk di ruang ganti. Mantan pemain Real Madrid ini menjadi korban salah sasaran dari amarah sang pelatih. (AFP/Odd Andersen)

Tentang David Beckham

"David Beckham adalah striker terbaik sepak bola Inggris, bukan karena bakat yang diberikan Tuhan tetapi karena dia berlatih dengan tanpa henti yang tidak akan dilakukan oleh sebagian besar pemain yang kurang berbakat."

"Itu adalah kejadian yang aneh. Jika saya mencobanya 100 atau jutaan kali, itu tidak akan terjadi lagi," ucap Sir Alex Ferguson soal insiden sepatu melayang yang membuat pelipis David Beckham terluka.

Tentang Dirinya Sendiri

"Saya orang yang sangat berbakat. Saya mungkin akan melukis atau semacamnya."

Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013. Pada awal masa pensiun, dia disebut masih terlibat dalam kebijakan penting klub seperti membeli atau melepas pemain. Dia juga memberi masukan kepada manajemen dan tim pelatih.

Tentang Filippo Inzaghi

"Pippo Inzaghi dilahirkan dalam posisi offside."

Kata-kata ini kemudian begitu ikonik dan menjadi gambaran karakter Filippo Inzaghi. Mantan penyerang AC Milan tersebut memang begitu piawai melepaskan diri dari jebakan offside, ketika VAR belum dipakai di sepak bola.

Sumber: Bleacherreport

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Asad Arifin/Published: 04/05/2020)

Berita Terkait