Patrice Evra Pernah Menerima Ancaman Pembunuhan karena Berselisih dengan Luis Suarez

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 05 Mei 2020, 14:45 WIB
Adu mulut antara striker Liverpool Luis Suarez (kiri) dengan kapten MU Patrice Evra di laga lanjutan EPL di Anfield Stadium, 15 Oktober 2011. Evra menuding Suarez bertindak rasis. AFP PHOTO / ANDREW YATES

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Manchester United, Patrice Evra mengaku pernah menerima ancaman pembunuhan. Ancaman itu didapatnya menyusul perselisihannya dengan eks Liverpool, Luis Suarez.

Pada 2011 silam, Evra dan Suarez terlibat perang dingin. Suarez yang kini bermain untuk Barcelona mengeluarkan komentar tak pantas kepada Evra.

Advertisement

Ujaran rasialisme diarahkan kepada Evra yang membuat Suarez mendapatkan hukuman larangan bertanding sebanyak delapan kali oleh FA.

Evra bercerita, dirinya beberapa kali menerima ancaman pembunuhan dari fans Liverpool. Ia bahkan menyewa bodyguard demi keselamatan dirinya dan keluarganya.

"Manchester United menerima surat yang dialamatkan kepada saya. Isinya berupa ancaman pembunuhan. 'Kami sedang di penjara, kami fans Liverpool. Saat kami keluar, kami akan membunuhmu dan keluargamu'," cerita Evra kepada UTD Podcast.

"Selama dua bulan, saya mendapat penjagaan ketat. Mereka tidur di depan rumah saya, kemana pun saya pergi, ada petugas keamanan yang mengikuti saya."

"Itu masa-masa sulit, tapi saya tidak takut. Keluarga saya yang takut, istri dan adik saya takut, tapi saya tidak," ujar Evra lagi.

 

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

2 dari 2 halaman

Kesalahpahaman

Patrice Evra kembali ke Premier League untuk memperkuat West Ham. (doc West Ham)

Liverpool sudah meminta maaf kepada Evra dan Manchester United atas apa yang terjadi. Namun, kebencian itu masih ada.

Evra mengaku tidak habis pikir mengapa banyak orang yang membencinya. Menurutnya, mereka salah mengerti dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang membenci saya. Ini hanya kesalahpahaman, saya paham itu, sebab mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata eks West Ham United itu lagi.

Sumber: Fox Sport Australia

Berita Terkait